Ruas jalan nasional tersebut sejak Selasa (4/6) sudah bisa dilewati kendaraan dari arah Palu menuju berbagai kota di dalam maupun luar wilayah Provinsi Sulteng.
Palu (ANTARA) - Jalur penghubung Trans Sulawesi ke Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah atau lebih dikenal jalan "Kebun Kopi" yang sehari sebelumnya sempat putus total selama beberapa jam akibat bencana tanah longsor menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu, kini sudah kembali normal dilewati kendaraan roda dua dan empat.

Berdasarkan hasil pantauan Wartawan Antara Sulteng, Rabu (5/6), ruas jalan nasional tersebut sejak Selasa (4/6) sudah bisa dilewati kendaraan dari arah Palu menuju berbagai kota di dalam maupun luar wilayah Provinsi Sulteng.

Jalur yang selama ini memang rawan tanah longsor karena struktur tanah labil dan banyak memiliki tikungan tajam beberapa hari menjelang Lebaran cukup ramai arus lalulintas kendaraan angkutan mudik.

Kebanyakan kendaraan angkutan mudik Lebaran yang dari Kota Palu menuju berbagai kota di dalam maupun luar Sulteng, dan begitu pula sebaliknya melintas di jalur itu karena memang kondisi jalannya cukup mulus dan lebar.

Namun pada hari pertama Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah, jumlah kendaraan yang melintas di ruas jalan Taweli-Toboli atau "Kebun Kopi" menurun cukup drastis dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Meski kendaraan yang melintas menurun drastis, tetapi didominasi kendaraan sepeda motor. "Kalau kendaraan angkutan penumpang sepertinya tidak ada yang melintas di jalan," kata seorang petugas di pos polisi perbatasan antara Kabupaten Parigi Moutong dengan Kabupaten Donggala.

Jalur Taweli-Toboli sebagian masuk dalam wilayah Kabupaten Donggala dan sebagian lagi Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).

Dalam beberapa tahun terakhir ini, tiap tahunnya ada pekerjaan perbaikan dan pelebaran jalan dengan mengikis tebing dan gunung yang ada di sisi kiri jalan dari arah Toboli atau sisi kanan jalan dari arah Kota Palu.

Mengingat jalur itu terbilang rawan longsor, para pengendara diharapkan ekstra hati-hati saat melintas, terutama pada waktu hujan, sebab selain badan jalan licin, juga mudah longsor.

Pewarta: Anas Masa
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019