Dibandingkan tahun lalu arus lalu lintas di beberapa titik keramaian pada malam takbiran tahun ini lebih terurai
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Rekayasa arus lalu lintas pada malam takbiran menyambut 1 Syawal 1440 Hijriyah yang dilakukan Polres Sukabumi Kota di beberapa titik di Kota Sukabumi, Jawa Barat berhasil mengurai kepadatan volume kendaraan.

"Kami melakukan rekayasa jalan seperti di Jalan RE Martadinata, Ahmad Yani, Suryakencana, Balaikota dan beberapa titik lainnya karena sejak pukul 19.30 WIB volume kendaraan sudah mulai memadati ruas jalan protokol. Rekayasa arus lalu lintas ini untuk antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro di Sukabumi, Selasa.

Dari pantauan di lokasi, ratusan petugas mengalihkan laju kendaraan di beberapa titik khususnya yang ada perempetan jalan raya, kemudian kendaraan yang menuju pusat perbelanjaan seperti Jalan RE Martadinata ditutup di pintu masuk Bundara Tugu Adipura.

Kemudian untuk Jalan Ciwangi dan Ahmad Yani pun hanya diizinkan kendaraan roda dua saja yang melintas, karena di kedua jalan itu selain diserbu warga yang berbelanja juga banyak PKL musiman yang menggelar dagangannya.

Dengan rekayasa arus lalu lintas ini kepadatan kendaraan dengan cepat terurai sehingga tidak ada kemacetan di pusat kota. Bahkan sekitar pukul 22.30 WIB arus lalu lintas sudah lancar yang biasanya jam segitu pada malam takbir selalu dipadati kendaraan.

Menurutnya, dari hasil pantuannya selama pelaksanaan perayaan menyambut datangnya Idul Fitri kondusifitas wilayah hukumnya terjaga dan aman. Namun demikian, pihaknya tetap memantau dan memperketat pengamanan antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sementara, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, dibandingkan tahun lalu arus lalu lintas di beberapa titik keramaian pada malam takbiran tahun ini lebih terurai.

Hanya saja di Jalan Ahmad Yani yang merupakan pusat perbelanjaan kepadatan terjadi bukan karena penumpukan kendaraan tetapi pejalan kaki yang memanfaatkan momen ini untuk berbelanja sebab banyak pedagang yang memberi diskon barang dagangannya secara besar-besaran.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019