Palangka Raya (ANTARA) - Memasuki H-2 Idul Fitri 1440 Hijriah harga daging sapi murni di pasar tradisional di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah terus naik.

"Harga daging sapi murni normalnya rata-rata Rp100 ribu per kilogram. Hari ini harga daging sapi murni sudah mencapai Rp130 ribu per kilogram," kata Ahmad Nurzaen pedagang daging sapi di Pasar Besar Palangka Raya, Senin.

Dia menerangkan, kenaikan harga daging sapi tersebut mulai terjadi sejak pertengahan Ramadhan. Menurut dia kenaikan harga itu terjadi karena banyak permintaan daging untuk kebutuhan Lebaran.

"Biasa setiap tahun mendekati hari raya harga selalu naik. Banyak warga yang mencari daging murni dan kurang minat untuk bagian yang lain. Kenaikan itu juga untuk menutupi bagian lain yang kurang laku dijual," katanya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kenaikan harga tak hanya terjadi pada daging sapi murni tetapi juga pada ayam kampung dari harga normal Rp60-65 ribu menjadi Rp75 ribu per kilogram.

Kemudian ayam ras dari harga Rp28-30 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram, bawang merah dari sekitar Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram dan bawang putih yang saat ini juga menyentuh angka Rp38 ribu per kilogram.

Salah satu warga Palangka Raya, Yuliani yang mengaku tidak mudik di tahun ini mengaku sudah tidak kaget lagi dengan fenomena kenaikan harga daging mendekati Lebaran.

"Sebenarnya cukup memberatkan karena saat ini banyak kebutuhan lain yang juga harus kita penuhi. Namun saya sudah tidak kaget lagi karena ini terjadi setiap tahun. Harapannya ke bdepan pemerintah bisa menyetabilkan harga," kata ibu dua anak itu.

Di kawasan Pasar Besar itu, dia mengaku membeli daging sapi dan kebutuhan lainnya untuk membuat pentol guna jamuan "open house" di waktu Lebaran.

Baca juga: Pusat perbelanjaan di Palangka Raya tawarkan diskon sambut lebaran

Baca juga: TPID Palangka Raya antisipasi lonjakan harga hingga Lebaran

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019