Palu (ANTARA) - Fraksi Partai NasDem di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawsi Tengah meminta Pemerintah untuk memberikan respon cepat dan tanggap untuk melakukan penataan alur Sungai Paneki di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.

"Jika dibiarkan, di khawatirkan akan menimbulkan bencana banjir yang memberikan dampak lebih besar. Karena ituharus segera dilakukan penataan alur Sungai Paneki," ucap Masykur di Palu, Minggu.

Sungai Paneki, melintas panjang dari arah timur Kecamatan Biromaru ke barat. Hilirnya berada di Sungai Palu.

Sungai Paneki melintasi beberapa desa dan kecamatan di Sigi. Antara lain, Desa Pombewe, Desa Lolu, Desa Jono Oge, Desa Langaleso, dan beberapa desa di wilayah Kecamatan Dolo.

Posisi sungai tersebut yang terletak di ketinggian, sementara desa-desa yang di laluinya berada di dataran rendah. Kondisi ini cukup memberikan ancaman resiko bencana banjir bila terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi.

"Pemerintah harus mempertimbangkan secara serius mengenai penataan alur Sungai Paneki," kata Ketua Fraksi NasDem di DPRD Sulawesi Tengah itu.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tengah itu mengemukakan, jika dibiarkan alur Sungai tersebut seperti itu, maka cepat atau lambat dikhawatirkan areal/lahan dan permukiman milik warga akan habis, karena terdampak erosi air sungai.

Buruknya kualitas daerah aliran sungai dan alur sungai, telah menyumbang erosi yang berdampak terhadap berkurangnya lahan pertanian masyarakat di bantara sungai tersebut.

"Erosi yang terjadi selama tahunan sangat berpotensiaset tanah dan lahan pertanian di sepanjang aliran sungai dari hulu hingga hilir. Kondisi ini mesti cepat di respon oleh pemerintah," sebut Masykur.

Penataan alur Sungai Paneki mulai dari hulu hingga hilir, menjadi salah satu solusi yang tepat serta menjadi harapan masyarakat serta benteng pertanahan kawasan Sigi Biromaru yang di lalui sungai tersebut, dari ancaman bencana banjir.

"Kita berharap ini segera bisa di respon oleh pemerintah. Paling tidak di tahap awal ini ada rencana yang di ikutkan dengan masterpland pembangunan atau penataan alur sungai yang terintegrasi dengan kawasan pertaniandan permukiman warga," kata dia.
 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019