Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah Papua menyelidiki kasus kematian YN yang meninggal akibat luka tembak setelah terjadi pembakaran Polsek Tigi (bukan Wagete, Red) di Kabupaten Deiyai, Selasa (21/5) malam.

Penyelidikan itu dilakukan karena jenazah ditemukan lima kilometer dari lokasi kejadian pertama yakni tempat pemalangan dan kedua lokasi polsek yang dibakar, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal, di Jayapura, Kamis.

Jenazah YN saat ini sudah dimakamkan di halaman kantor Polsek Tigi sesuai kesepakatan dengan forkopimda setempat.

Namun, untuk memastikan penyebab kematian YN, polisi masih melakukan penyelidikan, kata Kamal, seraya menambahkan, penyidik juga menyelidiki pelaku pelecehan seksual yang dialami tiga warga sipil.

Pelecehan seksual kepada tiga warga sipil yang terjadi saat massa membakar ruko yang ditempati para korban hingga menyebabkan mereka trauma. Diduga pelakunya lebih dari lima orang.

Dari pemeriksaan awal terungkap korban R (40) diperkosa tujuh orang, FN (10) diperkosa lima orang, dan BB (20) diperkosa 10 orang. Kini ketiganya dirawat di RSUD Enarotali.

Kasus kerusuhan yang terjadi di Tigi itu berawal dari aksi pemalangan yang dilakukan MD terhadap warga sipil yang melintas di jalan trans yang melintas di depan Kampung Wagete dan saat hendak ditangkap MD lari ke rumah dan mengambil panah dan busur serta mengejar anggota yang hendak menangkapnya.

Tak beberapa lama kemudian sekitar 50 orang mendatangi dan membakar mapolsek serta ruko yang ada di dekatnya serta melakukan pelecehan seksual kepada warga sipil, kata Kamal.

MD saat ini masih dirawat di RSUD Nabire, karena luka tembak yang dialaminya.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019