Kondisi sekarang harus kita hentikan dan ini perlu peran dari para tokoh dan elit nasional agar dapat menahan diri dan menenangkan massanya
Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Lampung mengharapkan semua elit ataupun tokoh nasional dapat menenangkan massa mereka pasca pemilu 2019 agar tidak terjadi konflik pada tingkat bawah.

"Kondisi sekarang harus kita hentikan dan ini perlu peran dari para tokoh dan elit nasional agar dapat menahan diri dan menenangkan massanya," kata Ketua ICMI Orwil Lampung, M Yusuf Sulfarano Barusan, saat dihubungi, di Bandarlampung, Rabu.

Menurut dia, pemaksaan kehendak atas hasil pemilu yang telah diumumkan oleh KPU dapat merusak kebersamaan dalam bernegara dan berbangsa serta sistem demokrasi yang sudah dijalankan.

Pemilu adalah sesuatu yang sifatnya rutin dilaksanakan oleh bangsa ini dan hasilnya pun sudah diputuskan oleh lembaga penyelenggara sehingga semua pihak harus bisa menerimanya dengan legowo.

"Kita sudah dipuji oleh internasional terkait sistem demokrasi yang sudah kita jalankan, jangan sampai dengan hal ini kita tercoreng di mata internasional," katanya.

M. Yusuf mengatakan, bahwa pasangan yang tidak puas atas hasil tersebut, pihak KPU telah menyiapkan kanal-kanal pengaduan oleh para peserta pemilu namun mereka juga harus menyertakan dengan bukti-bukti yang kuat.

Sementara itu ia juga mengapresiasi Pak Prabowo yang akan mengambil jalur hukum dalam menyelesaikan dan melaporkan sengketa pemilu 2019 ke Mahkamah Konstitusi.

"Ini memang tindakan yang harus dilakukan oleh Pak Prabowo dan menggugat melalui kanal-kanal yang sudah disiapkan dan yang terlebih penting ia harus menenangkan massanya," kata dia.

Ia berharap elit dan tokoh Negara harus segera melakukan rekonsiliasi untuk dapat meredam situasi saat ini untuk dapat menghindari konflik di akar rumput.


Baca juga: Polri selidiki korban tewas akibat kerusuhan
Baca juga: Prabowo: jangan lakukan kekerasan
Baca juga: Aa Gym : Hentikan tindakan yang bisa memecah belah bangsa
Baca juga: Jokowi tidak akan tolerir para pengganggu keamanan

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019