Sigi (ANTARA) - Jalur darat yang menghubungkan Kota Palu dengan sejumlah desa di empat Kecamatan di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, kembali putus total akibat diterjang banjir pada Jumat.

Andry salah seorang petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah membenarkan badan jalan di antara Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa dengan Tuva kembali putus diterjang banjir.

Badan jalan hanyut diterjang banjir dan sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan,termasuk sepeda motor.

Masalahnya, kata dia, badan jalan yang belum lama diperbaiki akibat putus saat banjir bandang pada 28 April 2019, kembali dihantam banjir.

Kendaraan dari arah Kecamatan Kulawi menuju Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng terpaksa harus berbalik arah pulang lagi ke Kulawi sambil menunggu jalan putus tersebut diperbaiki instansi berwenang. Begitu pula halnya kendaraan angkutan umum maupun pribadi dari arah Palu menuju Kulawi tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus pulang kembali ke Kota Palu.

"Butuh beberapa hari untuk memperbaiki kembali jalur jalan yang putus diterjang banjir itu," kata dia.

Jalur tersebut sangat vital bagi perekonomian masyarakat di empat kecamatan yakni Kulawi, Kulawi Selatan, Liundu dan Pipikoro karena tidak ada jalan alternatif lain yang bisa dilalui.

Hal senada juga dibenarkan Oscar, salah seorang pegawai negeri sipil di Kantor Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi. Ia membenarkan jalur tersebut putus lagi akibat banjir.

Dengan demikian, kata dia, selama beberapa hari ke depan ini, jalur tersebut dipastikan tidak bisa dilalui karena akan diperbaiki kembali Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Masyarakat tentu berharap jalur itu secepatnya dapat diperbaiki karena tidak ada jalan alternatif lain yang bisa dilewati.

"Itu memang jalur darat satu-satunya yang selama ini dilewati kendaraan dari Palu menuju Kulawi dan tiga kecamatan lainnya dan begitu pula sebaliknya," kata Oscar.

Ketika jalur tersebut putus total diterjang banjir bandang yang terjadi pada 28/4/2019, harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat di empat kecamatan yakni Kulawi, Kulawi Selatan, Pipikoro dan Lindu sempat melonjak tajam karena pasokan terhenti selama beberapa hari.

"Besar kemungkinan harga bahan pokok seperti minyak goreng, minyak tanah, bensin, solar, pertalite, gula pasir, beras bisa kembali naik, sebab jalur Palu-Kulawi itu kembali putus diterjang banjir," katanya.

Sebelumnya, petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu merilis dalam beberapa hari ini beberapa wilayah di Sulteng, termasuk Kabupaten Sigi berpotensi besar diguyur hujan dengan intensitas tinggi sehingga berpeluang terjadinya banjir dan longsor.

Selain Kabupaten Sigi, juga ada beberapa wilayah lain termasuk Poso, Parigi Moutong,Morowali dan Banggai juga berpeluang besar diguyur hujan dan disertai pula dengan petir dan angin kencang. 

Pewarta: Anas Masa
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019