Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi bersama sejumlah pejabat lingkup Pemprov menerima kunjungan balasan sejumlah investor dari Korea Selatan (Korsel) yang berencana akan berinvestasi di Sultra.

"Kehadiran investor Korea Selatan ini, merupakan kunjungan balasan, dimana beberapa bulan sebelumnya di tahun 2018 lalu, Pemprov Sultra diundang ke negeri gingseng dalam rangka menawarkan kerjasama invetasi di bidang energi terbarukan di Sultra," kata gubernur Sultra Ali Mazi yang didampingi Kepala Biro kerja Sama dan Komunikasi Publik Setda Sultra, Harmin Ramba usai menerima para pengusaha Korea di kantor gubernur Sultra, Kamis.

Menurut Gubernur, pada dasarnya Pemprov Sultra sangat memberi dukungan penuh kepada setiap investor baik dalam maupun dari luar negeri, dan terkhusus dari Korea Selatan dengan harapan perusahaan itu benar-benar serius menanamkan modalnya di Sultra.

"Kalau memang perusahaan Korea ini berkomitmen besar berinvestasi maka tentu pemerintah dan dukungan masyarakat Sultra harus mendukung hal-hal yang diinginkan pihak investor," katanya.

Namun dibalik itu, Ali Mazi juga meminta kepada instansi teknis tidak sekedar mengiming-iming investor itu dengan janji akan menyediakan lahan sesuai yang dinginkan, namun di kemudian hari akan bermasalah, apalagi yang bersentuhan masalah lahan pertambangan, hutan dan kehutanan yang dikemudian hari akan 'ribet' karena izinnya itu bukan hanya wewenang Pemprov tetapi juga harus ada persetujuan dari pemerintah pusat.

Karena itu kata Ali Mazi, justru dirinya menawarkan bagai investor untuk menanamkan modalnya dibidang sektor perikanan dan kelautan atau masalah parawisata maupun pendidikan yang memang bagi masyarakat Sultra masih sangat membutuhkan, dan potensinya masih terbuka luas untuk daerah.

"Kalau investor ingin berinvestasi di bidang perikanan laut, pariwisata, pendidikan saya jamin tak ada masalah dan saya pastikan akan memberi dampak keuntungan yang lebih baik dan berkesinambungan," ujar Ali Mazi.
Gubernur Ali Mazi melakukan foto bersama dengan pengusaha Korea Selatan di ruang rapat kantor gubernur Sultra, Kamis. (foto ANTARA/ Azis Senong)


Sebelumnya, Kepala Biro kerja Sama dan Komunikasi Publik Setda Sultra Harmin Ramba mengatakan, kedatangan investor Korea di Sultra itu merupakan kunjungan balasan atas kerjasama kesepahaman yang sudah dibangun sejak 2018 lalu yakni menyangkut penegembagan energi terbarukan untuk meningkatkan penggunaan listrik di Sultra.

"Kerja sama tersebut yakni pihak investor asal Korea Selatan akan membudidayakan tanaman kayu energi biomassa yakni kayu kaliandra (Calliandra calothyrsus) guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri wood pellet (pelet kayu) yang ada di Korea Selatan," katanya.

Dan kerjasama yang sudah dibangun itu, lanjut Harmin sudah masuk dalam tahap penandatanganan MoU di Kendari pada Agustus 2018 lalu antara pemerintah Sultra dengan investor asal Korea Selatan yakni PT Indonesia Natural Core, PT Indonesia Natural Core (INC) serta Hyundai.

"Jadi mereka datang ini ke Kendari ini, hanya ingin mendapat kepastian dari pemerintah Sultra dalam hal ini gubernur terkait syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk kegiatan selanjutnya," tuturnya dan menambahkan, investasi perusahaan asal Korea Selatan tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp1,6 triliun.

Baca juga: Menperin rinci perusahaan Korsel kembangkan investasi dukung pendalaman industri

Baca juga: BKPM: hubungan bilateral Indonesia-Korsel seperti pernikahan

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019