Cirebon (ANTARA) - Masjid bambu Ash Shamad yang berada di Kelurahan Kebonbaru, Kota Cirebon, Jawa Barat, menjadi salah satu daya tarik, karena suasananya yang sejuk serta bersih terutama di bulan Ramadhan ini 

"Bahan dasar Masjid ini dari bambu, karena memang temanya tropis dan belum ada di Cirebon," kata Dewan Penasehat DKM Ash Shamad Watid Syahriar di Cirebon, Jumat.

Watid mengatakan Masjid yang terbuat dari kayu itu banyak seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan lainnya. Untuk itu pihaknya memilih bambu sebagai bahan dasar.

Masjid Ash Ashamad merupakan satu-satunya masjid bambu di Kota Cirebon dengan luas tanah sekitar 370 meter persegi. Sedangkan bangunan masjidnya hanya 260 meter persegi.

Masjid bambu itu dibangun pada 2015 silam dan dia merancang sendiri arsitektur masjid. ‎

"Ini memang tak terlalu besar untuk ukuran masjid, tapi jamaah selalu ramai hingga ke halaman saat sholat Jumat," ujarnya.

Watid mengaku memilih bambu karena beberapa faktor, termasuk soal usia bambu yang mencapai 15 hingga 20 tahun.

Dan bangunan masjid tersebut kata Watid, 75 persen terbuat dari bambu dengan atapnya menggunakan ijuk, agar sejuk.

"Kita juga padukan dengan bebatuan, agar orang sholat itu merasa kesejukan, masjid itu harus menyejukkan juga," katanya.

Watid mengatakan proses pembangunan masjid bambu memakan waktu selama dua bulan setengah. Bambu yang digunakan untuk bangunan utama, seperti tiang bangunan merupakan bambu pilihan.*


Baca juga: Pariaman bentuk tim pengamanan masjid dari ledakan petasan

Baca juga: Peneliti luar negeri tertarik arsitektur unik Masjid Lancip Amuntai


 

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019