Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pemerintah tidak bisa begitu saja melarang masyarakat untuk tidak menggunakan barang-barang yang bahan bakunya dari plastik. "Untuk bisa melarang itu, terlebih dahulu diperlukan perangkat undang-undang. Jadi harus ada undang-undangnya dulu," kata Presiden Yudhoyono di Denpasar, Selasa. Kepala Negara mengemukakan hal itu saat berdialog dengan para siswa, guru dan anggota LSM lingkungan, dan menerima rombongan kampanye bersepeda ("bicycle for earth goes to Bali") yang telah berhasil menempuh rute Jakarta-Bali. Dalam dialog yang juga dilakukan dengan para pendengar 55 stasiun radio di seluruh tanah air, salah seorang peserta menyarankan pemerintah dapat menghapuskan penggunaan barang dari bahan plastik yang terbukti telah banyak mencemari lingkungan. Presiden didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri, mengatakan untuk bisa melarang barang dari plastik, terlebih dahulu harus ada undang-undangnya. Sehubungan dengan itu, Presiden mengajak masyarakat untuk tidak terfokus hanya pada upaya pelarangan atas penggunaan benda tersebut, melainkan perlunya ada kesadaran untuk mengurangi kebutuhan barang yang berbahan plastik. "Mari sejak sekarang kita mulai membatasi diri dalam menggunakan barang-barang yang terbuat dari plastik. Dengan demikian, tingkat pencemaran dari benda yang sulit melebur dengan alam itu senantiasa dapat ditekan," katanya. Tidak hanya itu, dalam upaya menekan tingkat pencemaran atas udara, Presiden mengharapkan para pejabat dan warga masyarakat lainnya untuk membatasi diri dalam mengoperasikan kendaraan bermotor di jalan raya. "Jangan hanya untuk membeli seikat kangkung, lalu mengeluarkan mobil untuk pergi ke pasar. Ini selain sangat tidak efisien, juga menambah beban pencemaran polusi yang kini sudah cukup mengkhawatirkan," katanya. Presiden mengharapkan pejabat negara dan warga menggunakan sepeda jika berpergian dalam jarak antara tiga sampai empat kilometer. "Kalau kita hanya tempuh jarak tiga atau empat kilometer, kan lebih baik dengan naik sepeda. Selain hemat, sehat lagi," kata Presiden disambut tepuk tangan hadirin. Usai dialog, Presiden yang juga didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menko Polhukam Widodo AS, Mensesneg Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Gubernur Bali Dewa Beratha, langsung bersalam-salaman dengan seluruh peserta kampanye bersepeda dan hadirin lainnya. (*)

Copyright © ANTARA 2007