Beijing (ANTARA) -
  Lima warga negara China hilang setelah bom meledak di Sri Lanka, Minggu (21/4), yang menewaskan 290 orang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang di Beijing, Selasa, menyebutkan bahwa dalam insiden itu pula seorang warga China tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Namun kelima korban luka tersebut berangsur membaik setelah menjalani perawatan secara intensif.

Sebelumnya sempat dikabarkan dua warga China yang tewas. Namun Kedutaan Besar China di Sri Lanka, Senin (22/4) menyatakan hanya satu yang tewas dan lima lainnya terluka.

Tiga pria dan dua wanita yang semuanya peneliti di South China Sea Institute of Oceanology yang berada di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan China (CAS) mengalami luka-luka saat bom meledak di Hotel Kingsbury.

Para peneliti itu berada di Sri Lanka untuk berpartisipasi dalam kegiatan lembaganya tentang pelayaran di Samudera Hindia.

Kemlu China dan Kedutaan Besar China di Sri Lanka sedang melakukan pencarian terhadap korban berkewarganegaraan China, mengidentifikasi korban, dan mengirimkan beberapa pejabat untuk mengunjungi korban luka.  
Baca juga: Presiden Jokowi kecam pemboman di Sri Lanka
Baca juga: Gekira minta dunia internasional usut tuntas bom Sri Lanka

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019