Palu (ANTARA) - Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Selasa, mengeluarkan pernyataan sikap mengecam dan mengutuk keras pemboman gereja di Colombo, Ibu Kota Srila Lanka, Minggu, dan menyebutnya sebagai tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan.

"Sangat memilukan karena dilakukan saat umat Kristiani sedang mengadakan aktifitas keagamaan yakni ibadah Paskah. Kami berdoa agar keluarga korban diberikan kekuatan dan penghiburan oleh tuhan menghadapi musibah yang berat ini," demikian pernyataan tertulis GKST Sulteng yang ditandatangani Ketua Umum Pdt Jetroson Rense, M.Th dan Sekum Pdt Yulianus Tolewo, S.Th, MA.

Peristiwa yang terjadi pada Minggu (21/4) itu terjadi pada tiga gereja yang sedang dipenuhi jemaat untuk beribadah yakni Gereja St.Anthony di Kochchikade, Gereja St Sebastion di Negombo dan Gereja Zion di Batticaloa serta tiga hotel adalah Shangri-La Kingsbury, Innamon Grand dan Tropical Inn tang terletak di pusat Kota Colombo.

Menanggapi tragedi yang menewaskan sekitar 290 orang dan melukai 400-an lainnya tersebut, Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) mengecam dan mengutuk keras tindakan teror yang sepertinya dilakukan dengan perencanaan yang matang, karena serangan tersebut berlangsung serentak dan beruntun di beberapa tempat.

"Perbuatan ini adalah perbuatan biadab dan tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan ajaran agama apapun," tulis pernyataan itu.

GKST menyampaikan empati dan dukacita sangat mendalam bagi keluarga korban tragedi bom di Sri lanka. Pengeboman tersebut adalah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan menambah luka-luka kemanusiaan yang selama ini terjadi.

GKST, melalui Dewan Gereja Dunia (Woprld Church Copuncil-WCC) mendesak Pemerintah Sri Lanka untuk segera menangkap para pelaku dan memberi hukuman seberat-beratnya kepada para pelaku dan mengusut tuntas motif aksi teror tersebut.

GKST memohon kepada pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas bangsa dan masyarakat Indonesia dengan melibatkan semua elemen bangsa dan masyarakat dalam mengambil tindakan-tindakan preventif demi terciptanya kondisi bangsa Indonesia yang kondusif dan damai.

GKST mendukung dalam doa gereja-gereja di Sri Lanka untuk tetap kuat menghadapi tragedi kemanusiaan yang memilukan ini dan berharap gereja dan masyarakat di Indonesia tetap tenang dan menjaga hubungan yang baik dan harmonis antarumat beragama.

"GKST mengajak semua pihak tetap mendoakan korban yang masih dirwat di rumah sakit agar segera pulih," demikian pernyataan sikap GKST demi penegakan kebenaran, keadilan dan perdamaian di dunia sebagai misi gereja.

Baca juga: Indonesia tawarkan bantuan untuk Sri Lanka

Baca juga: Presiden Jokowi kecam pemboman di Sri Lanka

Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019