Lebak (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten, mengimbau masyarakat di daerah itu untuk bersabar kemenangan pilpres menunggu penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kita minta masyarakat bersikap cerdas dan mempercayai KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu," kata Wakil Ketua MUI Kabupaten Lebak KH Akhmad Khudori di Lebak, Minggu.

MUI Kabupaten Lebak mengapresiasi pelaksanaan pemilu yang dilaksanakan 17 April berlangsung aman, tertib dan lancar.
Padahal, tofografi wilayah Kabupaten Lebak dikeliling pegunungan dan perbukitan.
Keberhasilan penyelenggaraan pemilu harus dijaga agar Kabupaten Lebak menjadi daerah aman, tertib dan damai.

Karena itu, masyarakat bersabar sambil menunggu hasil real count KPU untuk kemenangan pilpres.
Penetapan kemenangan pilpres akan ditetapkan KPU tanggal 22 Mei 2019 sesuai aturan.
"Kita kita tunggu hasil penghitungan rekapitulasi KPU dan hasil resmi itu yang terpilih pilpres yang terbaik," katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, masyarakat juga dapat menyikapi seluruh proses tahapan pemilu dengan tawakal dan sabar untuk menjaga keutuhan NKRI.
Sebab, pesta demokrasi lima tahunan tersebut untuk mencari figur pemimpin yang mampu membawa kehidupan rakyat menjadi lebih baik dan sejahtera.

Karena itu, MUI meminta pendukung dan simpatisan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 dan 02 agar meningkatkan persatuan dan kesatuan. "Kita jangan sampai pemilu itu terpecah belah di masyarakat," katanya.

Menurut dia, kemenangan pilpres tahun 2019 merupakan takdir yang datangnya dari Allah SWT.
Sebab, takdir itu tidak bisa diubah oleh manusia dan umat Islam harus menerima itu.

MUI Kabupaten Lebak meminta elit politik hingga pendukung calon pasangan presiden nomor urut 01 dan 02,tetap lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan.
Selama masyarakat Kabupaten Lebak selalu menjaga persatuan dan hidup rukun serta harmonis dan juga belum pernah terjadi tindakan-tindakan kekerasan.

Masyarakat Kabupaten Lebak sangat religius terkenal sebagai "kota seribu madrasah".
Begitu juga hubungan di masyarakat berjalan baik, meski di tengah perbedaan keyakinan agama, suku, budaya dan bahasa.
"Kita boleh berbeda politik pada Pemilu tetapi lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan," ujarnya.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019