Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan menggelar pembekalan jurnalis dalam program Journalist Fellowship Gelombang I untuk menyatukan persepsi terkait industri kelapa sawit dalam negeri.

"Narasi nasional tentang perkelapasawitan Indonesia belum seragam, bukan salah tetapi karena masing-masing berbeda kepentingannya, baik kepada Aprobi, GAPKI dan BPDPKS sendiri. Oleh karena itu di sini kita bisa 'sharing'," kata Direktur Utama BPDPKS Dono Boestami pada kegiatan pembekalan jurnalis di Jakarta, Senin.

Dono menyatakan Journalist Fellowship Program digelar untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis dalam memperdalam berbagai hal seputar kelapa sawit.

Kegiatan ini perlu dilakukan mengingat kelapa sawit merupakan komoditas penting bagi bangsa Indonesia sehingga publik di dalam negeri maupun di lingkup global perlu mendapatkan informasi yang benar mengenai sawit. Oleh karena itu, para jurnalis sebagai penyampai informasi perlu memahami seluk beluk kelapa sawit dengan baik.

Journalist Fellowship Program merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh BPDPKS untuk memberikan kesempatan kepada jurnalis memperdalam pengetahuan dan keahlian jurnalistik terkait kelapa sawit.

Program ini diselenggarakan dalam bentuk pelatihan dan riset berbagai hal seputar kelapa sawit yang mencakup isu lingkungan, kesehatan, dampak ekonomi, standardisasi keberlanjutan, produk-produk sawit, serta isu-isu lain yang relevan.

Dalam setiap gelombang, para peserta Journalist Fellowship Program ini akan mengikuti sejumlah tahapan kegiatan. Untuk tahap I digelar pembekalan di Jakarta. Pada tahap ini peserta diberikan pembekalan dengan tujuan memahami konteks terkait isu kelapa sawit nasional, peran dan fungsi Badan Pengelola Sawit Nasional serta program yang dilakukan oleh BPDPKS.

Pada tahap II peserta melakukan kunjungan lapangan di dalam negeri. Untuk di dalam negeri kegiatan dilakukan dengan mengunjungi salah satu lokasi perkebunan sawit yang memiliki laboratorium sawit di Bangka. Tahapan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai kondisi lapangan perkebunan sawit.

Usai tahap II, peserta akan melakukan penulisan mandiri dengan bahan dan materi yang dikumpulkan pada tahap Pembekalan dan melakukan kunjungan ke lokasi yang telah ditentukan. Peserta diberikan keleluasaan untuk melakukan riset mandiri untuk menambah pengetahuan dan referensi mengenai industri sawit nasional. Riset mandiri juga dapat dilengkapi dengan data berupa riset lapangan, studi pustaka, atau kegiatan lain yang dianggap perlu.

Sebanyak tiga peserta dengan hasil penulisan terbaik diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan di luar negeri yang merupakan bagian dari tahap III program ini. Kegiatan di luar negeri direncanakan digelar antara lain di Oslo, Moskow, dan salah satu kota di Jepang.

Dalam kegiatan ini peserta akan mengikuti kegiatan BPDPKS di luar negeri untuk melihat respons masyarakat internasional terhadap sawit selain juga untuk menambah pengetahuan seputar sawit.

Baca juga: Badan Pengelola Dana Sawit siapkan skema investasi

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019