Untuk mengatasi masalah ini, kami memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendaftarkan sekolah gratis yang terletak di tempat terdekat dengan rumah mereka,
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyikapi rendahnya minat sekolah di kalangan anak-anak jalanan, meski pemerintah kota setempat telah membuat program pendidikan gratis mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA/SMK.

Tri Rismaharini di Surabaya, Rabu, mengatakan program pendidikan gratis yang dimulai sejak 2011 itu diharapkan semua anak di Kota Surabaya bisa mengejar pendidikan yang layak. Namun, anak-anak yang tinggal di distrik lampu merah, menunjukkan minat yang sangat rendah ke sekolah.

"Untuk mengatasi masalah ini, kami memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mendaftarkan sekolah gratis yang terletak di tempat terdekat dengan rumah mereka," tambahnya.

Tidak hanya bebas biaya sekolah, lanjut dia pemerintah kota juga mendukung anak-anak dengan seragam gratis, tas, sepatu, dan peralatan sekolah lainnya yang dibutuhkan.

Namun, ada permasalahan lain yang membuatnya harus mengambil langkah cepat yakni anak-anak jalanan lebih memilih untuk tidak bersekolah. Hal ini dikarenakan anak-anak jalanan itu terbiasa mendapatkan uang dengan menjadi pengemis atau bernyanyi di jalan.

Untuk itu, Risma kemudian membangun tempat perlindungan gratis untuk menampung anak-anak tersebut dengan memberikan mereka perawatan yang tepat, serta dukungan untuk pengembangan bakat.

Tempat perlindungan anak-anak tersebut adalah Pondok Sosial Kampung Anak Negeri yang berlokasi di Jalan Wonorejo Timur No. 130 Rungkut, Surabaya. Di Kampung Anak Negeri itu dilakukan pembinaan terhadap anak-anak jalanan, anak putus sekolah, hingga anak-anak dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Ia menyebut Kampung Anak Negeri merupakan salah satu contoh keberhasilan dalam upaya penanganan terhadap anak-anak jalanan di Surabaya. Kampung Anak Negeri dianggap berhasil mencetak sejumlah anak jalanan meraih berbagai prestasi baik di tingkat regional maupun nasional. Tentunya hal ini menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya di Surabaya.

"Saat ini, kami bangga melihat banyak prestasi yang dibuat oleh anak jalanan dalam kompetisi regional atau nasional," ujarnya.

Kesuksesan Kampung Anak Negeri ini juga menjadi salah satu materi yang disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menjadi pembicara dalam St. Petersburg International Educational Forum ke-10 di Rusia pada 25 hingga 29 Maret 2019. Forum yang dihadiri lebih dari 20 ribu orang dari berbagai negara ini bertujuan membahas berbagi isu-isu pendidikan dari berbagai penjuru dunia.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019