Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima perwakilan pengurus Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) di Kantor Wapres Jakarta, Senin, untuk berdiskusi mengenai sejumlah masalah kebangsaan.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, Wapres menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, khususnya bagi generasi muda untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Memang kalau kita melihat bangsa kita, tentu harapan kita ingin maju, maju dengan semangat, dengan ilmu, dengan teknologi; karena tidak ada sebuah negara yang maju tanpa hal itu," kata Wapres di Jakarta, Senin.

Meskipun memiliki kekayaan alam, sumber daya tersebut tidak dapat membawa Indonesia menjadi maju jika kualitas SDM bangsa ini tidak ditingkatkan dalam pengembangan teknologi.

Wapres mencontohkan Korea Selatan sebagai negara yang berhasil maju dengan mengedepankan kualitas SDM, meskipun negara tersebut tidak memiliki kekayaan alam.

Selain itu, Wapres juga menyampaikan mengenai pengawasan dana desa serta peningkatan kualitas perangkat desa dalam mengelola anggaran pembangunan desa tersebut.

Menurut JK, dana desa tidak lagi banyak diberikan supaya masyarakat desa mampu mandiri dan tidak bergantung pada banyaknya anggaran dari pusat untuk membangun desa.

Kemampuan perangkat desa untuk mengelola dana tersebut juga harus ditingkatkan dan diberikan pelatihan pengelolaan anggaran yang baik. Hal itu bertujuan supaya tidak ada penyalahgunaan terhadap dana desa.

"Dana desa memang tidak diberikan banyak agar menjadi stimulan untuk gotong royong. Dana desa harus diawasi dengan baik, (perangkat desa) ada yang mempunyai kemampuan, ada juga yang tidak. Untuk itu perlu dididik bersama-sama," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Wapres diundang untuk menghadiri Rakornas KMHDI pada 30 Agustus di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Turut hadir dalam audiensi tersebut antara lain Ketua Presidium PP KMHDI I Kadek Andre Nuaba, Sekjen I Made Sudana Yasa, Wakil Sekjen Ni Luh Wayan Novita Lestari, dan Bendahara Umum Ni Luh Putu Gopi Janawati.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019