penataan kawasan ini nantinya akan dapat menata prasarana dan sarana kawasan, seperti utilitas saluran PDAM, kabel telfon dan listrik yang tidak tertata akan dibuat lebih rapih
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut penataan kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah rampung pada bulan April 2019.

“Progresnya saya kira bagus, sudah 80 persen lebih dan akan selesai pada akhir April 2019. Penataan dilakukan agar kawasan lebih tertata, nyaman dan bisa menjadi tujuan wisata. Selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menteri Basuki mengatakan dengan dilakukannya penataan kawasan ini nantinya akan dapat menata prasarana dan sarana kawasan, seperti utilitas saluran PDAM, kabel telfon dan listrik yang tidak tertata akan dibuat lebih rapih.

“Kita tata dan kembangkan kawasan Kota Lama Semarang. Nantinya akan menjadi kawasan wisata yang bisa mewadahi berbagai kegiatan masyarakat, seperti Car Free Day, festival kuliner, maupun event berbasis budaya,” tuturnya.

Menteri Basuki berpesan dalam penyelesaian pengerjaan tetap memperhatikan kebersihan kota dan berhati-hati agar tidak merusak situs budaya yang ada di Kota Lama. “Ini merupakan pekerjaan seni, sehingga perlu diperhatikan detil dan kerapihannya. Kebersihan juga diperhatikan, nanti disemprot air lagi seluruhnya,” ujarnya.

Penataan Kota Lama Semarang dilakukan sejak tahun 2017 dan ditargetkan rampung akhir April 2019 dengan total anggaran Rp183 miliar yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya. Dengan demikian nantinya akan meningkatkan aktivitas pertumbuhan ekonomi yang ada di Semarang, salah satunya melalui wisata.

Kawasan Kota Lama Semarang dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa. Dulunya, kawasan ini pernah menjadi pusat kegiatan perekonomian pada masa Hindia Belanda.

Selain Kota Lama Semarang, Kementerian PUPR juga tengah melakukan revitalisasi Pasar Johar yang juga merupakan bangunan bersejarah Kota Semarang.

Revitalisasi dilakukan pasca kebakaran tahun 2015 lalu yang menghanguskan dua pertiga bangunan pasar. Pembangunan kembali akan dimulai tahun 2019, dengan biaya diperkirakan sebesar Rp174,12 miliar.

“Revitalisasi bangunan yang di depan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dan bagian bangunan bersejarah dikerjakan oleh Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019