Palembang (ANTARA) - Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Irwan, meminta bintara pembina desa harus mampu melihat situasi di lapangan untuk mencegah dini permasalahan yang akan timbul.

"Kuasai wilayah lapangan untuk mengantisipasi hal yang diinginkan," kata Irwan, saat berkunjung ke Musirawas, Sumatera Selatan, Selasa.

Sebagai anggota komando kewilayahan, seorang bintara pembina desa harus bisa menjadi mata dan telinga satuan dalam bentuk temu cepat dan lapor cepat.

Ia mengumpamakan, pada masa lalu, seorang bintara pembina desa bahkan tahu jika ada jarum jatuh di lingkungan kerjanya. 

"Hal ini berarti bintara pembina desa harus menguasai wilayah binaannya dan melaporkan hal-hal yang menonjol berkaitan dengan kondisi di wilayahnya lebih cepat," katanya.

"Ke semuanya itu agar pimpinan dapat menentukan kebijakan secara tepat dan cepat," ujar Pangdam.

Dalam rangka memaksimalkan pembinaan teritorial, kata dia, seorang bintara pembina desa harus berbuat baik kepada masyarakat, buat warga percaya kepada TNI dan jaga nama baik satuan.

Selain itu setiap prajurit harus disiplin, jaga kesehatan, bisa bela diri dan menguasai kemahiran dasar militer, di antaranya menembak tepat.

Namun yang tidak kalah penting adalah menjaga netralitas TNI menjelang Pemilu 2019, selain menjaga diri dari berkomentar atau berpendapat di luar koridor di media sosial dan pergaulan umum. 

Dalam kunjungan kerja itu Irwan didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Kodam II/Sriwijaya, antara lain Komandan Korem 044/Garuda Dempo, Kolonel Arh Sonny Septiono, Kepala Peneranagn Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Infantri Djohan Darmawan, Komandan Kodim 0406/Musirawas, Letnan Kolonel Infantri M A’an Setiawan, Kepala Staf Kodim 0406/Musirawas, Mayor Infantri B Hutauruk, dan para komandan Koramil setempat.

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019