Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan penyelamatan danau sudah masuk ke dalam rancangan teknokratis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Kami sudah masukan juga danau dalam prioritas untuk rencana kerja pemerintah 2020 yang sudah merupakan bagian dari RPJMN 2020-2024 yang bersifat teknokratis," kata Bambang dalam Rapat Koordinasi Revitalisasi Gerakan Penyelamatan Danau di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan ada dua masalah kondisi danau saat ini, yakni volume danau yang menyusut dan kualitas danau yang menurun.

Hal itu mendorong Bappenas memasukkan penyelamatan danau ke dalam RPJMN.

Bambang mengatakan masalah utama danau adalah pemanfaatan danau tanpa mengindahkan daya dukung, degradasi lingkungan dan perilaku manusia seperti pencemaran, penebangan pohon sembarangan, dan penangkapan ikan secara ilegal.

Dia mengatakan dari 15 danau prioritas nasional, kondisi Danau Maninjau di Sumatera Barat menjadi buruk karena perikanan danau yang berlebihan, sedangkan Danau Limboto di Gorontalo terganggu oleh degradasi lingkungan.

Apalagi perilaku manusia yang merusak kelestarian dan kualitas danau dengan menjadikannya sebagai tempat pembuangan sampah.

"Begitu melihat air apakah sungai atau danau melihatnya adalah sebagai tempat sampah bukan sebagai sesuatu yang harus dilindungi. Itulah yang membuat sungai-sungai dan danau-danau tercemar tercemar karena perilaku kita melihat air itu sebagai tempat membuang sampah," ujarnya.

Menurut dia, perilaku semacam itu harus diubah, serta masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan lain harus aktif dalam upaya penyelamatan danau.

Untuk itu, dia mengatakan melalui rapat koordinasi itu semua pihak diharapkan berkontribusi untuk mempercepat penyelamatan danau prioritas nasional.

Dalam rapat koordinasi itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengatakan memang revitalisasi danau prioritas tidak bisa hanya dilakukan beberapa kementerian atau lembaga tetapi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat perbaikan kualitas danau prioritas.

"Yang sudah dikerjakan itu masih parsial, saya sungguh kesepian memang melaksanakan, dari 15 danau yang menjadi prioritas sudah saya tangani minimal sudah saya sentuh 10 danau tapi saya merasa kesepian," ujarnya.

Baca juga: Bappenas minta danau diupayakan jadi andalan pariwisata Indonesia

Baca juga: 11 kementerian sepakat penyelamatan danau prioritas nasional

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019