Jakarta (ANTARA) - Tonggak monumental bagi bangsa Indonesia dalam pembangunan transportasi massal berbasis rel di Jakarta telah dicatatkan.

Tombol sirene telah ditekan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Minggu ini, sebagai tanda diresmikannya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I dari Stasiun Lebak Bulus hingga Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI) sebagai peradaban baru transportasi massal di kota metropolitan.

Antusiasme masyarakat menyambut moda raya baru ini mulai terasa sejak Minggu pagi. Masyarakat berjubel memenuhi panggung yang berada di sekitaran Bundaran HI, Jakarta, sebagai lokasi acara peresmian MRT ini.

Ditemui Antara, sejumlah warga DKI Jakarta mengungkapkan rasa kebanggaan, termasuk Jefri yang menyebut MRT sebagai angkutan modern dan telah diterapkan di negara-negara maju.

"Bangga, baru pertama Jakarta punya MRT seperti di negara-negara Eropa," kata Jefri ditemui di sekitar Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Jefri mengatakan sudah melihat ulasan moda transportasi itu dengan kondisi yang bersih dan rapi.

Ia berharap agar pengguna MRT dapat tertib dalam menggunakannya.

"Semoga pemerintah tidak berhenti berinovasi untuk menghasilkan fitur-fitur baru," ujar Jefri.

Baca juga: Masyarakat antusias sambut peresmian MRT

Hal senada disampaikan Yudi dengan harapan dapat memudahkan lalu lintas masyarakat menuju tempat kerja dan aktivitas sehari-hari.

Yudi berharap kepada pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna MRT, sehingga tidak berdesak-desakan dan tepat waktu.

Sementara itu Trisno menyatakan telah menunggu pengoperasian MRT sejak awal 2019.

"Saya datang ke Monas hari ini bersama keluarga, karena mendengar Presiden Jokowi mau bersepeda ke tempat peresmian MRT," kata Trisno.

Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian transportasi MRT Tahap I dengan rute Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Stasiun Lebak Bulus.

Komentar artis

Tidak hanya masyarakat biasa, kalangan artis ibukota juga ikut antusias dalam menyambut angkuta modern yang pertama kali ada di Indonesia ini.

"Keren MRT hadir di Jakarta, senang," kata penyanyi yang telah merambah dunia, Anggun C Sasmi ketika mencoba perdana bersama rombongan Presiden Joko Widodo saat mencoba perjalanan MRT dari stasiun Istora Mandiri Senayan.

Anggun berharap hadirnya MRT ini menempatkan Kota Jakarta menjadi lebih baik dan lebih setara dibandingkan dengan kota-kota di negara maju lainnya.

"Oleh karena itu harus kita jaga bersama, jangan ada yang lesehan dan jangan ada perbuatan yang merusak," tutur Anggun.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh artis Nirina Zubir, Cathy Sharon, dan Ayushita yang mengaku bangga dan takjub atas hadirnya MRT di Ibu Kota Negara Indonesia ini.

“Aku bangga, berdebar-debar, terharu,” kata Nirina pada acara peresmian MRT.

Baca juga: Artis ibu kota bangga dengan MRT

Baca juga: Anggun terkesan dengan MRT


“Ini adalah momen bersejarah untuk Indonesia dan kita ada di situ bisa menyaksikan langsung peresmian MRT yang ditanda tangani oleh bapak presiden,” Cathy Sharon menyatakan.

Saat mencoba transportasi MRT dari Stasiun Istora Mandiri hingga Stasiun Bundaran HI, Nirina, Cathy, dan Ayu mengaku takjub akan kecepatan MRT.

“Tadi kita dari Senayan, eh, tiba-tiba sudah sampai saja di Bundaran HI, luar biasa,” ucap Ayu.

Ketiga artis ini juga mengimbau masyarakat Jakarta untuk merawat dan menggunakan MRT dengan bijak.

“Untuk para pengguna MRT nantinya, kita mengimbau untuk taat peraturan, sama-sama harus merawat MRT, dijaga supaya bersih, agar kalau ada orang luar negeri main ke Jakarta kita bangga sudah punya MRT,” Cathy mengimbau.

Ayu menambahkan yang terpenting adalah kesadaran pengguna akan sesama, seperti memberikan jalan kepada yang ingin keluar kereta terlebih dahulu.

Nirina berharap para pengguna MRT nantinya dapat bersabar mengantre dan tidak memaksakan diri apabila kereta sudah penuh, karena kereta selanjutnya tidak lama.

Perubahan budaya tertib, disiplin dan menjaga fasilitas publik ini juga disampaikan Presiden Joko Widodo.

"MRT mengubah budaya lama ke budaya baru, masyarakat harus disiplin, tepat waktu, karena kalau tidak dibudayakan, percuma kita memiliki MRT," kata Presiden Jokowi usai peresmian pengoperasian MRT Jakarta dan pencanangan pembangunan MRT fase 2 (Bundaran HI-Kota).

Presiden menyebutkan budaya baru dalam penggunaan MRT perlu terus disosialisasikan.

"Ini adalah peradaban baru, kita harus yakin kita bisa mengubah masyarakat dari budaya lama ke budaya baru ini," katanya.

Menurut dia, masyarakat juga harus membudayakan antre dalam memanfaatkan fasilitas transportasi MRT. "Juga jangan buang sampah sembarangan di stasiun MRT maupun di dalam kereta MRT-nya," tutur Jokowi.

Presiden menyebutkan setelah pengoperaaian MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI, pemerintah melanjutkan pembangunan fase II Bundaran HI-Kota.

"Pembangunan fase II ini paralel dengan pembangunan east west atau jalur barat timurnya. Ini kita kerjakan beriringan," katanya.

Selain itu, Presiden juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta rute timur-barat pada 2019.

"Tahun ini juga saya minta rute timur barat dimulai, paralel dengan fase kedua yang ke utara dari Bundaran HI ke Kota," kata Presiden Jokowi.

Sementara itu mengenai integrasi MRT dengan moda lainnya, Presiden mengatakan integrasi akan memberikan kemudahan kepada masyarakat.

"Kalau ini diintegrasikan masyarakat akan diberikan kemudahan kemudahan untuk datang ke sebuah tempat sehingga meninggalkan kendaraan pribadinya, motor atau mobil pribadinya," katanya.

Ia menyebutkan masyarakat akan beralih ke transportasi publik karena lebih nyaman, lebih cepat naik transportasi umum baik MRT Transjakarta dan LRT yang juga akan segera selesai pembangunannya.

"Harapan kita itu, ke bandara gak usah bawa mobil, menyebabkan macet, bisa naik MRT turun di Stasiun Dukuh Atas pindah ke kereta bandara," katanya.

Baca juga: Andien merinding hadiri peresmian MRT

MRT Jakarta fase II

Terkait dengan pembangunan MRT fase dua, Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan sudah lelang paket kontrak (contract package-CP) 200 untuk pembangunan gardu bawah tanah di Monumen Nasional (Monas).

"Kita dalam proses pelelangan untuk CP 201 dari Bunderan HI sampai Harmoni kemudian kita baru melakukan pelelangan paket - paket selanjutnya, tahun ini," kata William Sabandar.

Dijelaskan, sekarang sedang proses pembebasan lahan utilitas dan diharapkan bila dilakukan pada tepat waktu, maka MRT Jakarta fase II rute Bunderan HI - Kota diharapkan selesai pada 2024.

"Anggarannya Rp22,5 triliun, kita dapat pinjaman dari pemerintah Jepang. Sekarang barangnya sudah tersedia, jadi tinggal dikerjakan," Wiliam mengungkapkan.

Dia menambahkan hari ini akan diumumkan mekanisme apakah menggunakan sistem daring atau pakai tiket.

"Saya akan umumkan sore ini mekanismenya seperti apa, tapi sebagaimana disampaikan oleh bapak presiden tadi ini akan dilakukan gratis," katanya.

Baca juga: Pembangunan MRT fase dua sudah selesai lelang

Baca juga: Presiden berharap 10 tahun terbangun 231 km jalur MRT


Berdasarkan pengalaman yang didapatkan apabila tumpahan masyarakat yang begitu banyak, agak kesulitan khususnya untuk menjaga keamanan semua penumpang dan khususnya menjaga ketertiban dan kebersihan.

Ada beberapa perilaku yang kurang terpuji dilakukan pengguna MRT, seperti makan di dalam stasiun, bergantungan di gantungan, kemudian berdiri di depan pintu.

"Kami mengajak dan bapak presiden sudah mengingatkan bahwa mohon dijaga milik kita," kata Wiliam.

Berdasarkan evaluasi kemarin, maka hari ini pihak MRT membuka kuota kembali sebanyak 80 ribu orang. Masyarakat diminta daftar melalui www.ayocobamrtj.com"", sehingga ada keteraturan.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta dan Indonesia tolong jaga, tolong rawat MRT ini dan mari berperilaku baik dan santun perilaku aturan MRT," kata William.

Gubernur pendahulu

Sementara itu, terkait peresmian MRT Jakarta ini, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada para gubernur pendahulunya yang telah ikut mengawal dan mendorong proses pembangunan angkutan modern ini dalam masa periodenya.

"Terima kasih saya sampaikan kepada para gubernur pendahulu saya, yaitu Gubernur Sutiyoso Gubernur Fauzi Bowo, Gubernur Joko Widodo dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama," kata Anies.

Tidak hanya itu, Anies juga berterima kasih kepada para menteri yang ikut terlibat mendukung dan mendorong terwujudnya MRT, kemudia mitra asing dan swasta.

Juga, kepada JICA, Kedubes Jepang, seluruh mitra PT. MRT yang ikut bekerja sama dalam proyek kolosal ini.

"Proyek ini memang benar-benar kolosal. Menurut informasi dari Dirut MRT, ada 253.553 pekerja yang terlibat dalam pembangunan MRT Jakarta Fase 1 sejak groundbreaking sampai selesai, ditambah 546 orang karyawan PT MRT," ungkap Anies.

Anies katakan bahwa para pekerja itu bekerja dalam sunyi, jauh dari liputan media, tapi namun melalui tangan pekerja itu sejarah baru ditorehkan di Ibu kota.

Seluruh warga Jakarta, kata Anies, berharap MRT ini tidak hanya memberikan kenyamanan dan kemudahan, tapi turut membentuk perilaku dan karakter sebagai warga dunia yang maju dan beradab.

"Selamat menjadi warga kota global.Mari kita manfaatkan MRT ini sebaik-baiknya, dengan turut menjaganya sebagai aset bersama," kata Anies.

Baca juga: Anies ucapkan terima kasih kepada para gubernur Jakarta

Mengenai tarif, Anies Baswedan mengatakan penetapan akan diumumkan setelah dibahas dengan DPRD karena menyangkut Public Service Obligation (PSO).

"Karena ini menyangkut PSO kita perlu bicarakan dengan dewan, jadi nanti pembahasan dengan dewan selesai kita umumkan," Anies menjelaskan.

Pelayanan secara komersial MRT mulai 1 April 2019, meskipun besaran tarif belum ditetapkan oleh DPRD DKI Jakarta.

"Saya sampaikan MRT saat ini operasional terus jalan, tapi secara komersial baru pada 1 April," Anies menyampaikan.

Gubernur DKI mengungkapkan bahwa tarif MRT per kilometer yang sudah ada tabelnya. Nanti harganya itu misalnya dari stasiun A ke B, kalau dirata-rata keseluruhan sebesar Rp10.000,-.

"Seperti sekarang dibatasi sampai jam 4 sore, tapi kereta jalan terus sampai malam tapi penumpang tidak bisa lagi, kecuali jam - jam yang sudah ditentukan," kata Gubernur.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2019