"Lingkungan yang terdampak masif gempa bumi yakni Lingkungan Gontoran, Tegal dan Pengempel Indah yang berada di Kelurahan Bertais
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar untuk membangun instalasi pengelolaan air limbah (ipal) bagi korban gempa bumi yang terdampak secara masif di kota itu.

"Lingkungan yang terdampak masif gempa bumi yakni Lingkungan Gontoran, Tegal dan Pengempel Indah yang berada di Kelurahan Bertais," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan, pembangunan Ipal komunal bagi korban gempa bumi di Kelurahan Bertais itu sekaligus sebagai bagian penataan sanitasi lingkungan pada kawasan yang terdampak.

Tujuannya, agar air yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari tidak tercemar dengan "septic tank" yang dimiliki warga sebelumnya.

"Lingkungan yang terdampak gempa bumi ini sebelumnya memiliki sanitasi yang kurang baik, dimana sumur warga berdekatan dengan 'septic tank' sehingga dikhawatirkan akan tercemar," katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya bantuan pembuatan Ipal komunal dari pemerintah, diharapkan sanitasi pada lingkungan tersebut bisa lebih baik.

Lebih jauh Kemal mengatakan, perkembangan dari pembangunan hunian tetap bagi para korban gempa bumi yang mengalami rusak berat di tiga lingkungan tersebut sudah cukup bagus.

Dikatakannya semua warga yang telah menerima bantuan untuk membangun rumah tahan gempa baik Risha (rumah instan sederhana sehat) maupun Riko (rumah konvensional) sudah berjalan dengan baik.

"Bahkan saat ini sudah ada 86 kepala keluarga (KK) yang akan diberikan bantuan cat karena dapat menyelesaikan pembangunan rumah sebelum batas waktu maksimal yakni 12 April 2019," katanya.

Pemberian cat kepada KK yang sudah rampung membangun rumah tahan gempa itu, sebagai motivasi agar masyarakat bisa cepat menyelesaikan proses pembangunan rumah mereka.

Cat yang diberikan sebanyak tiga galon cat tembok isi lima kilogram, dan dua kaleng cat kayu beserta tinernya. "Jumlah pemberian cat tersebut kami sesuaikan dengan kebutuhan rumah tipe 36," katanya.

Selain memberikan cat, tambah Kemal, pemerintah juga memberikan kloset agar masyarakat tidak buang air besar sembarangan (BABS), dan nantinya limbah mereka akan terakomodasi melalui Ipal komunal. 

Baca juga: Mataram usulkan tambahan bantuan korban gempa Rp20 miliar

Baca juga: Tim percepat dibentuk untuk bangun rumah korban gempa

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019