Sesuai laporan yang di terima bahwa di Revenirara terdapat 85 KK atau ekitar 200 orang yang menjadi korban banjir bandang, diantaranya ada beberapa orang ibu hamil dan puluhan balita serta lansia
Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 200 orang atau 85 kepala keluarga di sejumlah kampung Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, Papua dilaporkan terdampak banjir bandang karena curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Satu lagi distrik yang terdampak bencana banjir bandang Jayapura yang belum tertangani, yaitu Distrik Revenirara yang terletak di balik pegunungan Cyclop," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi di Kota Jayapura, Papua, Rabu.

Menurut dia, Distrik Revenirara terdiri dari lima Kampung, namun yang terdampak bencana banjir ada empat kampung berdasarkan laporan masyarakat dari distirik tersebut.

"Sesuai laporan yang di terima bahwa di Revenirara terdapat 85 KK atau ekitar 200 orang yang menjadi korban banjir bandang, diantaranya ada beberapa orang ibu hamil dan puluhan balita serta lansia," katanya.

Namun, lanjut dia, laporan sementara yang diterima itu tidak disebutkan ada korban jiwa.

"Sebenarnya sore tadi sekira pukul 15.00 WIT  Pangadam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring didampingi Asop Kasdam Kolonel Inf Frits Pelamonia, Pamen Ahli Kolonel Inf Yusuf. R serta sejumlah wartawan ingin kesana mengggunakan helikopter tapi cuaca buruk," katanya.

Padahal, kata dia, rombongan tersebut sempat terbang selama lima menit tetapi ada perubahan cuaca yang sangat ekstrem sehingga penerbangan yang tadi dilakukan dari Kodam Cenderawasih akhirnya kembali lagi.

"Baru sekitar 5 menit terbang di atas udara tiba-tiba terjadi perubahan cuaca yang sangat ekstrem. Kabut tebal turun menutupi permukaan pegunungan Cyclop, sehingga diputuskan untuk kembali ke Makodam. Padahal rombongan Pangdam sudah sejak pagi tadi menunggu, namun seharian cuaca tertutup kabut disertai hujan gerimis di Jayapura," katanya.

Menjelang sore hari ada sedikit celah cuaca terang. Pangdam, kata dia, ingin memanfaatkan kondisi cuaca terang tersebut agar dapat sampai ke Revenirara, namun ternyata cuaca tetap ekstrem akhirnya rencana tersebut batal.

"Ini sebernarnya sesuai dengan perintah Presiden Jokowi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto dan Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa bahwa dalam penanggulangam bencana banjir bandang di Jayapura utamakan penyelamatan manusia dengan melaksanakan pencarian dan evakuasi korban serta pelayan pengungsi. Tanggap Darurat sudah ditetapkan oleh pemerintah selama 14 hari," katanya.

 

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019