Padang (ANTARA) - Empat anggota dari organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan mendampingi keluarga Zulfiman Syah ketika berada di Selandia Baru.

Zulfirman Syah adalah warga Sumatera Barat yang menjadi salah satu korban aksi penembakan di Masjid Linwood, Kota Christchurch, Selandia Baru saat menunaikan ibadah Jumat(15/3) bersama Muslim lainnya.

"Ada empat orang dari ACT pusat yang akan mendampingi keluarga Zulfirman di Selandia Baru nanti," kata Marketing Komunikasi ACT Sumbar Dana Kurnia di Padang, Rabu.

ACT sebelumnya memberikan bantuan bagi keluarga Zulfirman untuk berangkat ke Selandia Baru menjenguk Zulfirman dan anak laki-lakinya yang juga menjadi korban dalam peristiwa itu.

"Hingga pagi ini, kami masih menunggu selesainya visa bagi keluarga yang akan berangkat. Secepatnya Kamis(21/3) diharapkan keluarga sudah bisa berangkat," kata Dana.

Ia menyebutkan bantuan yang disediakan ACT berupa pengurusan dokumen seperti paspor, visa, pendampingan dan biaya tiket keberangkatan.

"Bantuan lainnya dan berapa lama akan di Selandia Baru nanti bergantung bagaimana kebutuhan keluarga sesuai komunikasi dengan tim pendamping dari ACT saat di sana nanti," ujarnya.

Kehadiran keluarga dan pendampingan dari ACT diharapkan akan membantu mempercepat pemulihan Zulfirman dan anak laki-lakinya.

Sebelumnya aksi penembakan terjadi di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada Jumat(15/3) yaitu di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood.

Kementerian Luar Negeri mencatat delapan WNI menjadi korban dalam aksi teror tersebut.

Dari jumlah itu, lima WNI dilaporkan selamat, dua WNI yang beribadah di Masjid Linwood terluka, dan seorang WNI yang beribadah di Masjid Al Noor meninggal dunia. 

Baca juga: Keluarga WNI korban teror difasilitasi ke Selandia Baru

Baca juga: Dompet Dhuafa Singgalang kunjungi keluarga korban penembakan Zulfiman

 

Pewarta: Syahrul Rahmat dan Ira Febrianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019