Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengemukakan anggaran pelestarian budaya Betawi harus sampai ke tingkat kelurahan.

"Saat ini saya bersama kawan-kawan menyusun perda mengenai pelestarian budaya Betawi dan sekarang sedang mendesak Gubernur agar anggaran pelestarian budaya Betawi sampai ke tingkat kelurahan," kata Bestari Barus saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Saat ini anggaran pelestarian budaya Betawi hanya sampai Badan Musyawarah (Bamus) Betawi.

Bamus Betawi Jakarta memiliki tugas merangkul warga Jakarta dan mengembangkan kebudayaan Betawi di ibu kota.

Besaran anggaran yang digelontorkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk pelestarian budaya Betawi sebesar Rp5 miliar per tahun.

"Saat ini dana alokasi untuk pelestarian budaya Betawi sebesar Rp5 miliar per tahun, dan saya rasa itu tidak cukup maka gebyar itu harus sampai tingkat kelurahan," ujar politisi Partai Nasdem itu.

Bestari menjelaskan, apabila anggaran tersebut sampai ke tingkat kelurahan maka seni budaya Betawi akan menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pembangunan Kota Jakarta.

Hal mendasar dalam pembangunan di antaranya jembatan, halte serta berbagai sarana umum yang sudah mulai menggunakan ornamen budaya dan kesenian Betawi.

"Itu kan sudah mulai terwujud, dimulai dari jembatan sama bangunan-bangunan pemerintah di Jakarta yang kemudian mengekspos berbagai ornamen-ornamen kebetawian," ujar Bestari yang mencalonkan lagi menjadi anggota DPRD DKI periode 2019-2024 .

Baca juga: Pedagang sajikan Kue Bulan dan Kerak Telor tandai budaya Tionghoa-Betawi bersatu

Baca juga: Warga antusias ramaikan Gebyar Budaya Betawi

Pewarta: Sri Muryono dan Muhammad Adimaja
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019