Memang harga jalan lebih mahal sedikit. Kurang lebih 10 persen lebih mahal. Tapi daya awetnya lebih lama. Sebenarnya jadi lebih murah
Palembang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta program pengaspalan jalan yang dicampur dengan karet dilakukan secara nasional dengan melibatkan sejumlah kementerian.

"Menteri PU gunakan untuk aspal (bercampur karet), tidak hanya di tiga provinsi namun di seluruh provinsi. Nanti akan kita berikan edaran agar aspal pemakaiannya dicampur dengan karet," kata Presiden Jokowi saat silahturahmi dengan petani karet se- Sumatera Selatan di perkebunan rakyat Desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin,  Sabtu.

Kepala Negara menyebut program pengaspalan jalan yang dicampur dengan karet sudah dicoba di Sumsel, Riau, Jambi dan hasilnya bagus.

"Memang harga jalan lebih mahal sedikit. Kurang lebih 10 persen lebih mahal. Tapi daya awetnya lebih lama. Sebenarnya jadi lebih murah," kata Jokowi.

Untuk itu penerapan secara nasional, kata Jokowi, bisa dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan dilampiri Surat Edaran dari Menteri Dalam Negeri untuk mendorong penggunaan aspal dicampur karet.

"Nanti bisa dari Menteri PUPR bisa dilampiri lagi Mendagri, dalam rangka membantu petani karet," kata Jokowi.

Selain itu, pemerintah juga mendorong BUMN untuk membeli, terutama PTPN, membeli karet dari petani agar harganya meningkat.

Presiden juga meminta hilirisasi dan industrialisasi produk karet karena selama berpuluh-puluh tahun Indonesia selalu ekpor bahan mentah.

"Harus mulai berani ke situ saya sudah perintah ke Menteri BUMN, juga ke swasta. Untuk swastanya agar didorong investasi. Dicarikan partner sehingga 'raw material' dipakai dalam negeri dan nilai tambahnya naik," katanya.

Selain mendorong pasar domestik, Presiden juga menyebut pemerintah sudah kirim tim, yang dipimpin Menko Perekonomian, konsolidasi dengan Malaysia dan Thailand.

"Untuk mengajak produsen karet ini membuat kebijakan yang sama sehingga suplai ke pasar tidak terlalu banyak. Suplai kita kendalikan. Sehingga harga kita harapkan kalau barangnya kurang, harga pasti akan naik," jelasnya.

Baca juga: Jokowi sebut tiga langkah dorong harga karet
Baca juga: Indonesia-Thailand-Malaysia sepakat kurangi ekspor karet 300.000 ton

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019