Kalau ada 50 orang anak-anak Hindu yang ingin kuliah di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), saya berikan beasiswa kuliah hingga selesai
Sumbawa Barat, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah dalam kunjungan kerja di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Jumat, disambut  tarian khas tradisi umat Hindu, Panjibrahme.

Dalam lawatannya ke Kabupaten Sumbawa Barat itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah didampingi Bupati Sumbawa Barat, H W Musyafirin dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB.

Kehadiran Gubernur NTB ke Desa Kokarlian, Kecamatan Poto Tano itu disambut meriah dan penuh kehangatan. Bahkan tarian khas tradisi umat Hindu, Panjibrahme menyambut kehadiran gubernur dan rombongan.

Gubernur Zulkieflimansyah, menegaskan bahwa NTB ini harus diisi oleh orang-orang yang memiliki perasaan sama. Yaitu perasaan cinta dan kasih sayang tanpa melihat warna kulit, warna rambut, suku, agama dan adat istiadat.

"Untuk hidup tenang perlu mensyaratkan cinta pada sesama," kata gubernur yang akrab disapa "Doktor Zul" itu.

Zulkieflimansyah menjelaskan semua anak bangsa boleh punya keyakinan yang berbeda, punya agama dan suku yang berbeda. Namun rasa cinta itu menjadi modal sosial untuk menghilangkan politik identitas.

"Sehingga, NTB ini benar-benar nyaman untuk semua masyarakat serta menghilangkan perselisihan akibat hal-hal yang tidak penting," katanya.

Sebagai bentuk kecintaannya kepada masyarakat Hindu, gubernur kemudian menawarkan beasiswa kuliah di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) hingga selesai pada anak-anak di wilayah itu.

"Kalau ada 50 orang anak-anak Hindu yang ingin kuliah di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), saya berikan beasiswa kuliah hingga selesai," ujarnya disambut tepuk tangan senang umat Hindu yang hadir.

Sebelumnya, pengurus adat umat Hindu Kokarlian, I Wayan Murta menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Gubernur NTB. Ia mengaku bangga dengan rasa mengayomi gubernur kepada semua masyarakat NTB tanpa mengenal suku dan agama.

"Sangat terima kasih, karena hari ini adalah hari bersejarah bagi kami. Ini pertama kali orang nomor satu di NTB ini bisa hadir di desa kami," ucapnya.

Selama ini, katanya, umat Hindu desa tersebut sangat puas dengan bantuan pemerintah, terutama membantu pembangunan kembali rumah yang rusak akibat gempa tahun 2018.

Ia juga melaporkan bahwa umat Hindu di Desa Kokarlian berjumlah sekitar 300 KK. Mereka ini katanya hidup berdampingan dan damai dengan umat lain.

"Kami diperlukan sama," katanya. 

Baca juga: Presiden serahkan beasiswa mahasiswa NTB terdampak bencana

Baca juga: Gelombang kedua mahasiswa NTB penerima beasiswa studi ke Polandia

Baca juga: Model beasiswa NTB akan diterapkan di Palu

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019