BPBD meminta kepada seluruh camat untuk mewaspadai ancamam bencana banjir bandang dan tanah longsor disampaikan melalui surat tertanggal 25 Februari 2019 lalu.
Bojonegoro (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta seluruh camat mewaspadai ancaman bencana berupa banjir bandang dan tanah longsor yang berpotensi terjadi disebabkan curah hujan tinggi selama musim hujan Maret.

"BPBD meminta kepada seluruh camat untuk mewaspadai ancaman bencana banjir bandang dan tanah longsor disampaikan melalui surat tertanggal 25 Februari 2019," kata Pejabat Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Selasa (5/3).

Di dalam surat itu disampaikan bahwa seluruh camat melakukan berbagai langkah antisipasi dalam menghadapi ancaman banjir bandang dan tanah longsor, di antaranya melakukan pemantauan di wilayahnya masing-masing dengan berkoordinasi dengan berbagai elemen masyarakat. .

Selain itu juga para camat harus berani melarang warganya membangun bangunan di lokasi yang rawan longsor, akan tetapi tidak melarang bangunan yang ramah bencana.

"Bencana tanah longsor yang sering terjadi di Bojonegoro bukan pengaruh adanya sesar aktif, tapi longsor pergerakan tanah biasa," kata dia.

Oleh karena itu, di dalam surat itu camat juga diminta melakukan inventarisasi bangunan dan pohon yang rawan roboh di wilayahnya masing-masing. Termasuk juga menginventaris bangunan, seperti tebing, tanggul, jembatan juga jalan yang rawan rusak apabila terjadi banjir bandang atau tanah longsor.

BPBD, lanjutnya, juga mengimbau kepada organisasi perangkat daerah (0PD) yang mengerjakan pembangunan infrastruktur agar melakukan kajian secara mendalam untuk menghindari kerawanan yang terjadi selama musim hujan.

"OPD yang mengeluarkan perizinan terkait bangunan juga harus mempertimbangkan aspek keamanan lokasi yang akan menjadi lokasi bangunan," kata dia.

Ia mencontohkan bencana tanah longsor yang terjadi dua hari lalu di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, disebabkan curah hujan tinggi yang mengakibatkan tanah yang posisinya di kemiringan terdapat beban bangunan, sehingga tidak mampu menyangga bangunan di atasnya.

"Camat diminta secepatnya melaporkan kejadian bencana banjir bandang juga tanah longsor yang bisa terjadi sewaktu-waktu di wilayahnya masing-masing," kata dia menegaskan.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD MZ. Budi Mulyono menambahkan, BPBD masih memiliki stok sembako lebih dari cukup untuk persediaan bantuan bagi korban banjir juga bencana lainnya.

"Persediaan sembako lebih dari cukup. BPBD masih memiliki sekitar 900 paket sembako sebagai persediaan bagi korban bencana," ucapnya menambahkan. ***3***

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019