Jayapura (ANTARA News) - Wakil Kepala Polda Papua Brigjen Yakobus Marjuki mengungkapkan sejumlah indikator kerawanan dalam pelaksanaan Pemilu 2019 di hadapan Komisioner Kompolnas di Mapolda Papua, Kota Jayapura, Rabu (30/1).

"Sekitar 12 indikator kerawanan dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 di Papua," kata Brigjen Yakobus Marjuki.

Indikator itu adalah, pertama gangguan keamanan dari kelompok kriminal bersenjata atau KKB, kedua karakteristik daerah, yakni faktor geografis dan cuaca ekstrem yang bisa berdampak keterlambatan pendistribusian logistik pemilu, ketiga penggunaan sistem noken, baik ikat, kesepakatan atau noken sebagai wadah.

Lalu, keempat,?keberadaan organisasi separatis politik seperti KNPB, ULMWP, NRFPB, dan beberapa lainnya. Kelima, pertikaian antarmassa pendukung, suku, kelompok dan parpol. Keenam, penggunaan uang atau money politics.

"Ketujuh, dendam politik massa lalu. Kedelapan, mobilisasi massa. Kesembilan, gangguan dan perusakan TPS. Ke-10 perebutan serta membawa lari kotak suara. Ke-11 pengalihan perolehan suara dan ke-12 perusakan dan pembakaran kantor penyelenggara dan pemerintah daerah," katanya lagi.

Selain itu, Yakobus Marjuki yang pernah menjabat sebagai Kapolres Puncak Jaya mengemukakan situasi Papua secara umum masih ada empat daerah KKB aktif.

"Pada intinya kami akan menyiapkan upaya penanggulangan masalah yang dapat mengagalkan pelaksanaan pileg dan pilpres. Kami akan melibatkan para pejabat utama menjadi pamatwil memegang seluruh wilayah untuk memback up polres," kata Yakobus Marjuki.

Wadir Intelkam Polda Papua AKBP Supriagung menyampaikan pula permasalahan yang terjadi Kabupaten Nduga.

"Hingga kini masih dilakukan upaya hukum bagi para pelaku pembunuhan di Distrik Mbua dan Distrik Yigi, Kabupaten Nduga," kata Supriagung.

Komisioner Kompolnas Irjen Pol Purn Yotje Mende menyampaikan bahwa kunjungan kerja ini untuk melakukan monitoring dan evaluasi, agar dapat memberikan rekomendasi kepada Kapolri dan melaporkannya kepada Presiden.

"Berdasarkan monitoring dalam pilkada dan pilgub lalu, banyak hal-hal yang harus diantisipasi dan dalam hal kerawanan, Papua masuk dalam 10 besar daerah rawan dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019," katanya lagi.

Dalam pertemuan di Mapolda Papua, Irjen Purn Yotje Mende didampingi Brigjen Yehu Wangsa staf Kompolnas. Sementara Brigjen Drs Yakobus Marjuki didampingi para pejabat utama Polda Papua, Wakapolres Waropen, Wakapolres Boven Digoel, Wakapolres Mamberamo Tengah, Wakapolres Jayawijaya, Wakapolres Sarmi, Wakapolres Nabire, dan perwakilan Polres Puncak Jaya.

Baca juga: BPPT usulkan tanda tangan digital di Pemilu 2019
Baca juga: KPU Denpasar minta desa siapkan pengamanan pemilu
Baca juga: Wiranto ingatkan jaga stabilitas keamanan-politik jelang Pemilu

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019