Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku bahwa kementerian yang dipimpinnya ingin membumikan nilai-nilai agama dalam kehidupan bernegara di Indonesia.

"Kami ingin meneguhkan komitmen, membumikan nilai-nilai agama agar bisa dijalankan dengan bertanggung jawab sehingga kehidupan Indonesia yang dikenal sebagai agamis tidak tercerabut dari dirinya dimana agama selalu jadi dasar setiap anak bangsa sekaligus arah kita berbangsa dan bernegara," kata Lukman Hakim Saifuddin di Istana Bogor, Jumat.

Lukman menyampaikan hal itu dalam Audiensi Presiden Joko Widodo dengan Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri dan Kepala Wilayah Kementerian Agama se-Indonesia di Istana Bogor.

Audiensi itu juga dihadiri oleh Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi M Natsir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan 72 rektor perguruan tinggi keagamaan negeri dan para pejabat Kementerian Agama.

"Kami di Kementerian Agama (Kemenag) selalu mempromosikan bahwa beragama adalah hakikatnya adalah ber-Indonesia, kalau setiap anak bangsa melakukan agamanya berarti sekaligus menjadi warga negara Indonesia yang baik karena menjadi warga negara Indonesia yang baik adalah yang menjalankan kewajiban agamanya," tambah Lukman.

Alasannya, setiap agama mengajarkan kewajiban bernegara juga seperti kewajiban beragama.

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tersebut juga diikuti Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) di Indonesia dan rektor universitas sekaligus perguruan tinggi baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu maupun Budha.

"Kami mengusung tema moderasi beragama untuk kebersamaan umat, dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen kami Kementerian Agama bahwa moderasi selalu punya urgensi dan relevansi tinggi untuk konteks Indonesia dan dunia karena agama diperlukan dan memerlukan untuk mengatasi kompleksitas persoalan yang semakin besar dan kompleks," jelas Lukman.

Tema moderasi beragama untuk kebersamaan umat dimaksudkan untuk meneguhkan komitmen bahwa moderasi selalu punya urgensi dan relevansi tinggi untuk konteks Indonesia dan dunia.

"Karena agama diperlukan dan memerlukan untuk mengatasi kompleksitas persoalan yang semakin besar dan kompleks," tegas Lukman.

Baca juga: Wapres: Kementerian Agama kurang urusi masjid
Baca juga: Menteri Agama: budaya dan agama tak perlu dipertentangkan

 

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019