Manokwari (ANTARA News) - Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja mengimbau seluruh anggota Polri di daerah tersebut menjadi pendingin suasana pada pelaksanaan Pemilihan Umum 2019.

"Setiap anggota Polri harus bisa memainkan peran `water coolent` atau pendingin suasana di tengah masyarakat. Jangan justru menjadi pemicu," kata Kapolda saat membuka Asistensi Operasi Mantab Brata Mansinam 2018 di Manokwari, Kamis.

Dia mengatakan Pemilu 2019 memiliki karakteristik berbeda dari Pemilu sebelumnya. Potensi kerawanan harus diantisipasi sejak awal agar tidak muncul di permukaan dan menimbulkan gangguan.

Menurut Rodja, Polri harus menetralisir berbagai intervensi, intimidasi dan provokasi dari pihak-pihak yang hendak memicu konflik. Dengan demikian, potensi kerawanan tertekan dan Pemilu serentak ini berjalan lancar.

Rodja menjelaskan, Pemilu 2019 dilaksanakan untuk memilih anggota legislatif dan presiden secara bersamaan. Hal ini memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi.

Tensi persaingan para pasangan calon untuk meraih simpati masyarakat akan semakin meningkat. Hal-hal yang harus diantisipasi diantaranya ujaran kebencian, hoaks dan kampanye hitam.

"Pada Pilkada 2018, secara umum berlangsung dengan tertib, aman dan kondusif. Persaingan antar-calon untuk mendapatkan simpati dan suara berlangsung secara wajar," kata dia.

Meski demikian, kata Kapolda, riak persaingan para calon cukup menghangat. Berkat kesiap-siagaan dan manajemen pengamanan Polda Papua Barat saat itu, berbagai potensi ancaman Pilkada tahun 2018 dapat diminimalisir dan diatasi.

"Pengalaman baik atas suksesnya pelaksanaan Pilkada tahun 2018 tersebut, tentunya tidak lepas dari monitoring dan asistensi yang dilakukan oleh Mabes Polri," ujarnya.

Ketua Tim Asistensi Mabes Polri Brigjen Pol Bayu Wisnumurti, pada kesempatan itu mengatakan asistensi dilakukan untuk meninjau kesiapan satuan kewilayahan dalam menghadapi Pilpres dan Pileg tahun 2019.

"Kita juga ingin menyamakan persepsi tentang upaya Polri dalam menghadapi berbagai potensi permasalahan sehingga diharapkan seluruh tahapan Pilpres dan Pileg berjalan aman, lancar, tertib dan demokratis," kata Bayu.

Asistensi, lanjut Bayu, merupakan salah satu fungsi yang menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas Polri.

Melalui kegiatan ini, Satker Pembina?Mabes Polri dapat melakukan monitoring dan memberikan arahan-arahan untuk meningkatkan efektivitas kerja terhadap langkah-langkah persiapan yang sudah dilaksanakan.

Menurutnya, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah, Polda Papua Barat, dituntut untuk tidak lengah terhadap berbagai dinamika masyarakat.

"Kepada Satwil dan Satker teknis Kepolisian, segera lakukan pemetaan terhadap kerawanan-kerawanan sosial yang bersumber dari proses politik maupun sosial kemasyaratakan," ujar Bayu.

Baca juga: Ulama-Polri komitmen jaga situasi kondusif menjelang pemilu 2019
Baca juga: Polri: Kapolri Tito netral dalam Pemilu
Baca juga: Kapolda Metro: Satu pesan anggota Polri harus netral dalam pemilu 2019

Pewarta: Toyiban
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018