... isu sedikit saja masyarakat goncang, sekarang gampang tidak ada satu detik nyebar...
Palembang (ANTARA News) - Calon presiden petahana, Joko Widodo, disambut ribuan pendukungnya saat akan mengukuhkan pengurus Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Sumatera Selatan, di The Sultan Conventional Center, Palembang.

Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 10.45 WIB Minggu, dan langsung diserbu sekitar 2.900 pendukung dengan berbagai atributnya yang sudah hadir dan menunggu. Mereka berebut ingin bisa bersalaman dan berfoto bersama Jokowi.

Suasana semakin meriah ketika lagu kampanye Jokowi-Ma'ruf yang diadaptasi dari lagu Goyang Dua Jari terus menggema mengiringi kedatangan Jokowi. Beberapa dari mereka yang juga calon legislatif partai koalisi dan relawan berjoget bersama.

Jokowi kemudian duduk di panggung bersama para tokoh politik pendukungnya termasuk Ketua Tim Kampanye Nasional, Erick Tohir, dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, politisi PKB, Lukman Edy, tokoh muda Vicky Satari, politisi PKB Abdul Kadir Karding, politisi Golkar Alex Noerdin, dan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, dan tokoh masyarakat, Ipung Wahid.

Dari jajaran pemerintahan, ada Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan, Budi Sumadi.

Baca juga: Presiden minta warga tak mudah "dipanas-panasi"

Pada kesempatan itu juga dilantik TKD Sumatera Selatan, yang dipimpin Syahrial Oesman. Dia mengatakan, di tempat itu telah berkumpul banyak calon legislatif dari partai pendukung Jokowi belum termasuk jumlah relawan yang hadir.

"Saya akan mencoba merangkum kekuatan sampai ke kecamatan, ranting saya akan segera melantik TKD kabupaten/kota," katanya.

Jokowi dalam sambutannya mengatakan lanskap ekonomi, politik, sosial, budaya global sudah berubah. "Dengan adanya media sosial, keterbukaan bukan hanya lanskap politik global yang berubah tapi juga nasional, daerah juga berubah," katanya.

Ia meminta kepada para pendukungnya selalu mewaspadai perubahan konstelasi politik dan ekonomi global yang berubah dan berpengaruh pada lanskap di tingkat nasional dan daerah.

"Di Amerika Serikat, Hillary Clinton dengan Donald Trump, semua survei Hillary menang, kejadiannya Trump menang," katanya.

Ada lanskap ekonomi dan politik global yang berubah dalam hal ini yang harus diwaspadai dan kemungkinan hal itu akan berpengaruh pada lanskap politik di tingkat nasional dan daerah.

"Perubahan ini baik di tingkat nasional atau daerah mulai diwaspadai tidak bisa lagi hanya pasang baliho, tidak bisa lagi, ini mempengaruhi hanya sangat kecil sekali persentase. Ada isu sedikit saja masyarakat goncang, sekarang gampang tidak ada satu detik nyebar," katanya.

Baca juga: Presiden peringatkan tidak menyebar fitnah

Oleh sebab itu, ia meminta agar para pendukungnya untuk tetap optimistis dan bekerja meyakinkan masyarakat dari pintu ke pintu untuk menjelaskan prestasi dan pencapaian Jokowi selama ini.

Ia juga meminta agar salam satu jempol mulai disosialisasikan di Sumatera Selatan, yang menurut survei terakhir angka pemilih Jokowi di provinsi itu baru berkisar 37 persen. Ditargetkan pada akhir Desember 2018, angka itu bisa naik sampai di atas 50 persen.

Menurut dia, penyebab salah satu masih kecilnya suara pemilihnya di Sumatera Selatan, lantaran harga CPO dan karet yang jatuh dalam beberapa waktu terakhir padahal lantaran tekanan pasar dunia yang tidak terelakkan.

Baca juga: Jokowi pakai tanjak songket silaturahmi tokoh agama se-Sumatera Selatan

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018