Persoalan kesejahteraan, tak bisa lepas dari ketersediaan sumber daya listrik ...
Tanjung Selor (ANTARA News) - Pemprov Kalimantan Utara tetap fokus mengatasi masalah energi listrik, khusus pada 2019 yakni segera mengusulkan pembukaan unit pelayanan baru ke PT PLN (Persero) untuk dua desa di perbatasan.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Kamis mengatakan dua desa itu di Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan.

"Persoalan kesejahteraan, tak bisa lepas dari ketersediaan sumber daya listrik. Dari itu, penyediaan tenaga listrik yang memadai dan andal menjadi salah satu prioritas," katanya.

Program lain di Nunukan, yakni penambahan jaringan listrik untuk sembilan kecamatan selain di perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Baca juga: Pos perbatasan RI-Malaysia ditambah 18 unit

Diusulkan juga pengadaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) ke Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) untuk 6.227 KK untuk empat kabupaten, Bulungan, Nunukan, Tana Tidung dan Malinau.

Usulan lain, di Sembakung adalah permohonan untuk dibangunnya Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dari Mansalong, Kecamatan Lumbis hingga ke Kecamatan Atulai sepanjang 36.36 kilometer.

Di antaranya, juga akan disediakan tujuh buah trafo dengan kekuatan masing-masing 100 kilo volt ampere (kVa).

Desa yang akan dilayani listrik PLN cukup banyak, yakni Desa Binanun, Pulau Keras, Liuk Bulu, Lubok Buat, Katul, Saduman, Mambulu, Pagaluyon dan Desa Tulang.

Potensi rumah yang akan dilayani dari usulan ini sebanyak 1.099 rumah.

Di Kecamatan Sebuku akan dibangunnya JTM sepanjang 9,2 kilometer dengan dua buah trafo yang masing-masing berkuatan 100 kVa, ditambah satu buah trafo berkekuatan 50 kVa.

Desa yang akan dilayani, yakni Desa Melasu Baru dan Bebanas dengan sebanyak 201 rumah.

Baca juga: MPR ajak bangun perbatasan Kaltara agar bersaing lawan Malaysia
Baca juga: Infrastruktur di tapal batas Sebatik masih memprihatinkan

 

Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018