Pacitan (ANTARA News) - Kapolsek Pringkuku Iptu Sunaryo mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus seorang turis asal Jepang, Hirakawa Ryuici (74) yang ditemukan tewas tenggelam di Pantai Watukarung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Minggu.

Keterangan Kapolsek Pringkuku Iptu Sunaryo, korban yang sedang berlibur di Pantai Watukarung tenggelam saat berenang menuju tengah perairan tanpa membawa papan selancar.

"Korban baru tiba di (Pantai) Watukarung sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung berenang," tutur Sunaryo menceritakan kronologi sesuai hasil pemeriksaan saksi-saksi.

Ia memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. Hirakawa Ryuici sempat ikut makan pagi sebelum memutuskan berenang ke tengah pantai tanpa alat pengaman.

Warga Jepang yang telah lima tahun tinggal di Bali itu dilaporkan hanya menggunakan kacamata renang.

Kondisi perairan di Pantai Watukarung saat itu memang sedang landai. Sedikit berombak, namun tenang.

Hirakawa Ryuici saat itu langsung berenang ke arah tengah beberapa lama. Ia kemudian sempat kembali menepi ke bibir pantai. Namun rupanya Ryuici kembali berenang ke tengah.

"Saat itulah kemudian korban mulai tenggelam. Beberapa rekannya yang mengetahui sempat berusaha menolong, dibantu warga. Namun saat ditemukan kondisinya sudah dalam kondisi meninggal," tutur Sunaryo.

Setelah berhasil dievakuasi ke pinggir, tubuh Ryuici yang sudah tidak bernyawa dibawa ke RSUD dr Sardono, Kota Pacitan untuk dilakukan visum et repertum.

Namun hasilnya tetap disimpulkan akibat kehabisan suplai oksigen dan paru-paru yang kemasukan air dari luar.

Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Bali via Bandara Adi Sumarno, Yogyakarta.

"Keluarga akan menjemput jenazah korban di Bali. Sebab yang bersangkutan sudah lima tahun tinggal di Bali," katanya saat masih mendampingi Kapolres Pacitan AKBP Sugandhi di kamar jenazah.

Baca juga: Warga temukan korban terseret arus Way Krui
Baca juga: Beranda - SAR cari korban tenggelam KM Alfatah di Sungai Merauke
Baca juga: Korban hanyut banjir Tasikmalaya terus dicari

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018