Jakarta, 11/11 (Antara) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sudah saatnya Indonesia mandiri dengan kemampuan penciptaan dan penyediaan  lapangan kerja.
     
Hal tersebut dikemukakan saat mengisi acara konsolidasi Partai Amanat Nasional (PAN) di Gedung Nasional Langkat, Sumatera Utara, Minggu.
     
Langkat adalah daerah kaya dengan industri perkebunan, pertanian dan tambang. Tapi sayangnya, kata Sandi tidak dirasakan oleh masyarakatnya, khususnya masyarakat kecil.

"Di negeri ini, Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Saya dan Bapak Prabowo Subianto akan menghindari impor, mengutamakan pekerja dalam negeri, bukan untuk pekerja asing,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
     
Dia juga akan menggenjot produksi nasional. Bangsa Indonesia adalah negara kaya baik kekayaan alamnya, pasar maupun tenaga kerjanya. 
     
Ditambah dengan bonus demografi di tahun 2020. Ini sebuah kekuatan yang membuat Indonesia bisa mandiri. 
     
"Tapi  kenapa belum bisa mewujudkan kesejahteraan untuk rakyatnya? Ekonomi semakin berat. Indonesia dibebani dengan utang. Insya Allah di era Prabowo Sandi akan kami cicil utang hingga lunas dan mulai membatasi ketergantungan kita pada asing," kata cawapres yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gerindra, PAN dan Demokrat.
   
Dia bersama Prabowo berkomitmen mewujudkan Indonesia mandiri demi keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran anak negeri.
     
Sandiaga memulai perjalanan menyerap aspirasinya ke Pulau Sumatera, Minggu. Dimulai dari Langkat, Binjai dan Medan. Perjalanan Sumatera akan dilanjutkan ke Pekanbaru (Riau) dan Palembang (Sumatera Selatan).
Baca juga: Sandiaga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar
Baca juga: Nostalgia Sandi di Kalimantan Selatan
Baca juga: Sandiaga membeli manik-manik di Pasar Batuah Martapura

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018