Jakarta (ANTARA News) - Perum Jasa Tirta II menghibahkan 2 unit alat penyuling air atau water treatment plant bagi para korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, untuk membantu penyediaan air bersih siap minum.
     
"Ini merupakan bentuk kontribusi kami selaku perusahaan pengelola air, dan kami juga memiliki spesialisasi dalam penyediaan air bersih. Atas kejadian yang terjadi di Palu, inilah yang dapat kami lakukan karena kami juga terus memikirkan saudara-saudara kita yang ada disana," kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II Djoko Saputro saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
    
Menurut Djoko, dua unit mobile water treatment plant itu memiliki kapasitas masing-masing 400 liter per jam, dengan keluaran air siap minum.
    
"Saya kira mesin ini sangat dibutuhkan disana karena dapat menyuling air sungai langsung menjadi air siap minum," jelasnya.
    
Ia mengatakan bahwa pada acara seremonial penghibahan kedua unit, yang diadakan di kantor PJT II di Jakarta, Jumat, dirinya telah mencoba hasil sulingan air itu sendiri dengan meminumnya langsung.
    
"Direksi yang lain juga telah mencoba air minum yang dihasilkan oleh alat fasilitas penyedia air minum tersebut, jadi artinya ada suatu jaminan bahwa mudah-mudahan ini bisa menjadi solusi bagi penduduk yang sedang terkena musibah di Palu," ungkapnya.
     
Water treatment plant (WTP) tersebut rencananya dikirim pada hari Sabtu dari pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Makassar, dimana disana akan diterima oleh pihak Telkom, selaku BUMN yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan bantuan dari seluruh BUMN, bagi para korban di Palu.
    
"Kami juga telah melengkapinya dengan spare part untuk kebutuhan operasi selama paling tidak satu tahun. Ada juga operator yang turut serta untuk nantinya memberikan pelatihan pengoperasian WTP itu," pungkas Djoko.

Baca juga: Pemerintah siapkan beasiswa mahasiswa korban gempa Sulteng
Baca juga: Fintopia gelontorkan sumbangan Rp.200 juta untuk korban gempa di Palu
Baca juga: Arab Saudi salurkan ratusan ton sembako ke Palu

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018