di laut sangat beda lingkungannya dengan di darat
Bontang (ANTARA News) - Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok telah memberangkatkan Kapal Patroli KNP 356, 507, dan 557 ke lokasi yang diduga tempat lokasi pesawat Lion Air JT 610 yang diduga jatuh. 

“Begitu mendapat kabar kami semua aksi, karena di laut sangat beda lingkungannya dengan di darat," kata Kepala Bidang Penjagaan, Patroli, dan Penyidikan Kantor Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Priok Capt  Dian Lesmana dalam keterangannya yang diterima Antaranews di Bontang, Kalimantan Timur, Senin. 

Saat ini juga sudah bersiap dua KNP 488 yg juga kapal Kantor Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Priok Ke lokasi.

Pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. 

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Pesawat ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. 
Pilot sempat meminta kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 

Baca juga: Kemenhub: Pesawat Lion Air sempat minta "return to base" sebelum hilang kontak

"Pesawat sempat meminta 'return to base' sebelum akhirnya hilang dari radar," katanya. 

Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi, dengan dua Pilot, dan lima pramugari. 

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan BASARNAS, Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610.

Baca juga: Lion Air JT 610 hilang kontak selama tiga jam

 

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018