Jakarta (ANTARA News) - Rembug Nasional yang digelar organisasi mahasiswa yang tergabung ke dalam Cipayung Plus menggelar Rembug Nasional di Gedung Joang, Jakarta, Jumat (19/10), menghasilkan rekomendasi yang diberi nama Trikora singkatan dari Tiga Komitmen Gerakan.

Dari siaran pers Cipayung Plus, dalam Rembug Nasional tersebut, Cipayung Plus menyepakati solusi utama menghadapi sejumlah permasalahan bangsa adalah penguatan sumber daya manusia sehingga Indonesia mampu keluar dari segala bentuk persoalan yang dihadapinya, berdaya saing, serta memiliki marwah di mata dunia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Rambug Nasional Cipayung Plus menghasilkan rekomendasi yang diberi nama Trikora atau Tiga Komitmen Gerakan, yaitu: Pertama, Cipayung Plus berkomitmen mengawal jalannya proses demokrasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban, serta melawan praktik-praktik politik kotor yang cenderung menebar fitnah, provokasi dan hoaks.

Kedua, berkomitmen mengawal pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan tidak mengabaikan aspek pembangunan sumber daya manusia.

Ketiga, berkomitmen mendorong pemerintah mewujudkan pembangunan ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, demi terwujudnya Indonesia yang maju dan berdaya saing.

Cipayung Plus juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

Siaran pers juga menyebutkan bahwa rekomendasi Rembug Nasional tersebut akan disampaikan kepada seluruh anggota Cipayung Plus yang berada di tingkat provinsi dan kabupaten/kota agar mereka segera dapat menjalankan tiga komitmen gerakan itu di wilayah masing-masing.

Kegiatan rembug yang bertajuk "Dari Mahasiswa untuk Bangsa" itu bertujuan mencari solusi dari beragam masalah bangsa.

Menurut Cipayung Plus, bangsa Indonesia saat ini dihadapkan dengan persoalan yang begitu kompleks, mulai dari bencana alam, ketidakstabilan ekonomi dan suhu politik yang terus memanas menjelang Pemilu 2019.

Bencana alam berupa gempa dan tsunami yang terjadi di Lombok, Sumbawa, Palu dan Donggala sangat memprihatikan karena menelan korban ribuan jiwa dan ratusan ribu rumah rusak parah. Selain itu, Indonesia juga dihadapkan dengan sejumlah persoalan ekonomi.

Cipayung Plus menyatakan keprihatinannya atas melemahnya nilai tukar rupiah serta Indonesia yang menjadi korban perang dagang antara Amerika dan Cina.

Begitu pula dalam konteks penyelenggaraan negara, Indonesia menghadapi kondisi politik yang semakin memanas baik di tingkat elit politik maupun akar rumput.

Acara Rembug Nasional tersebut dihadiri oleh ribuan mahasiswa Cipayung Plus, serta para Ketua Umum OKP Cipayung Plus seperti Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Agus Mulyono Herlambang, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Najih Prastiyo dan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia (PP PMKRI) Juventus Prima Yoris Kago.

Selanjutnya Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Robaytullah Kusuma Jaya, Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), R. Saddam Al-Jihad, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Corneles Galanjinjinay. Ketua Presidium Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP Hikmahbudhi) Sugiartana dan Ketua Presidium Pengurus Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) I Kadek Andre Nuaba.

Baca juga: Koalisi Cipayung Plus deklarasikan rawat kebhinekaan
 

Pewarta: Anita Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018