binaan yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia telah berjalan dengan baik, sehingga Kemendag hanya memfasilitasi untuk penjualannya
Jakarta, (ANTARA News) - Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlina menilai produk warga binaan lembaga permasyarakatan (lapas) potensial untuk diekspor ke berbagai negara.

“Warga binaan itu potensinya luar biasa produknya. Hanya kita perlu bina lagi mereka untuk bisa melakukan ekspor,” kata Arlinda di Tangerang, Rabu.

Hal tersebut, lanjut Arlinda, menjadi salah satu alasan produk-produk karya warga binaan akan ditampilkan kembali dalam pameran ekspor terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) 2018.

Menurut Arlinda, binaan yang dilakukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia telah berjalan dengan baik, sehingga Kemendag hanya memfasilitasi untuk penjualannya.

“Itu yang kami jembatani. Produk mereka itu bagus-bagus, ada kerajinan, tekstil,” ungkap Arlinda.

Melalui pengenalan lewat pameran tersebut, Arlinda berharap,  para warga binaan diharapkan dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat dengan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi.

“Kami harap demikian. Karena produk yang sudah dihasilkan itu berpotensi ekspor, namun tetap harus dilanjutkan pembinaannya,” pungkas Arlinda.

Kemendag akan memfasilitasi stan produk seluas 100 meter persegi untuk memamerkan produk-produk buatan dari warga binaan pemasyarakatan tersebut.

Produk-produk buatan warga binaan lapas tersebut akan diberikan sentuhan para desainer, dalam upaya peningkatan kualitas dan mutu produk. 

Selain itu, dengan adanya sentuhan desainer, akan memberikan nilai tambah.


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018