Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp8,72 miliar ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada masa tanggap darurat gempa.

"Bantuan tersebut disalurkan dalam beberapa tahap berupa logistik, santunan ahli waris dan paket sembako," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Kamis.

Dia merinci penyaluran bantuan logistik tahap satu nilainya Rp297 juta, tahap kedua Rp466 juta dan tahap ketiga senilai Rp3,58 miliar.

Selain itu ada dana untuk santunan ahli waris korban tahap satu Rp195 juta untuk ahli waris 13 korban meninggal dan santunan tahap dua senilai Rp1,44 miliar untuk ahli waris 96 korban meninggal. Santunan untuk ahli waris setiap korban yang meninggal dunia nilainya Rp15 juta.

Bantuan lainnya berupa 11 ribu paket bahan pokok masing-masing senilai Rp250 ribu sehingga total nilainya Rp2,75 miliar.

Dia mengatakan bantuan logistik dan santunan untuk ahli waris korban meninggal dunia merupakan tanggung jawab Kementerian Sosial. Hingga Rabu (8/8), menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana jumlah korban jiwa akibat gempa Lobok 131 orang.

Selain memberikan santunan untuk ahli waris korban meninggal dunia, kementerian juga memberikan santunan masing-masing Rp2,5 juta per orang untuk korban yang terluka. Penyaluran santunan untuk korban luka masing menunggu pendataan dari pemerintah setempat.

Kementerian Sosial telah membangun dapur umum di Kabupaten Lombok Utara untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi dan warga terdampak gempa.

Baca juga: Pemerintah bahu-membahu tangani dampak gempa Lombok
Baca juga: Gempa susulan 6,2 SR guncang Lombok

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018