Batang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah melakukan pemetaan sejumlah wilayah rawan kekeringan menyusul musim kemarau yang relatif panjang dengan dampaknya melanda di daerah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang Ulul Azmi di Batang, Rabu, mengatakan bahwa pemkab telah meninjau kondisi sungai di sejumlah wilayah yang kini sudah menurun debit airnya.

"Kami sempat melakukan pengamatan visual di sejumlah sungai, yaitu di wilayah Kecamatan Tersono, Bawang, dan Wonotunggal. Berdasar pengamatan kita simpulkan bahwa sudah ada tanda masuknya musim kemarau karena debit air sungai mulai turun," katanya.

Kendati demikian, kata dia, hingga saat ini pemkab belum menerima laporan dari masyarakat terkait adanya kekeringan di wilayah setempat.

"Hingga kini belum ada laporan dari masyarakat terhadap kekeringan lahan pertanian maupun kekurangan pasokan air bersih," katanya.

Ia mengatakan selama kurun waktu dua tahun terakhir ini, wilayah Kabupaten Batang tidak pernah dilanda bencana kekeringan.?

"Kekeringan yang melanda wilayah ini terjadi 2015 meski tidak begitu parah. Setelah itu belum pernah terjadi lagi," katanya.

Beberapa wilayah yang dilanda kekeringan pada 2015, yaitu Desa Sukomangli, Kecamatan Reban, Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, dan Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah.

"Akan tetapi, meski saat ini sudah memasuki musim kemarau, belum ada satu pun laporan dari masyarakat yang mengajukan droping air bersih. Ketersediaan air bersih masih cukup," katanya. 

Baca juga: Tujuh komoditas sayuran Kabupaten Batang diekspor
Baca juga: Musim kemarau diperkirakan hingga Oktober

Pewarta: Kutnadi
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2018