Cak Imin juga kian potensial untuk menggaet pasar politik Islam perkotaan dan milenial."
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar masuk prioritas Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi calon wakil presiden pendampingnya pada Pemilihan Presiden 2019.

"Jokowi punya lima cawapres, dan baru Cak Imin yang disebutkan. Kalau Jokowi tidak yakin dengan Cak Imin, mana mungkin disebutkan di awal," kata Nyarwi saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Direktur Presidential Studies-DECODE UGM itu mengatakan Muhaimin mempunyai daya tawar kuat sebagai pendamping Jokowi karena politikus berjuluk Panglima Santri itu merupakan kader asli Nahdlatul Ulama (NU).

"Ormas ini merupakan pasar politik elektoral yang sangat menentukan dalam Pilpres 2019. Jokowi memerlukan NU untuk meningkatkan elektoralnya untuk memenangkan Pilpres," katanya.

Selain itu, tambah dosen ilmu komunikasi Fisipol UGM itu, Muhaimin merupakan representasi Islam moderat di Indonesia.

"Tentu ini menjadi nilai tambah untuk menjaring pemilih Islam," kata doktor bidang komunikasi politik dan marketing politik lulusan Universitas Bournemouth, Inggris, itu.

Menurut dia, Muhaimin tidak hanya memiliki daya tarik kuat ke kalangan Islam moderat dan tradisional.

"Cak Imin juga kian potensial untuk menggaet pasar politik Islam perkotaan dan milenial," kata Nyarwi.

Menurut dia, Muhaimin juga sosok pemimpin muda NU yang sudah memiliki rekam jejak panjang dalam mengawal narasi politik kebangsaan dan keindonesiaan.

"Karena itu, kehadirannya sebagai cawapres Jokowi sangat bermanfaat dalam mereduksi gelombang polarisasi politik yang mengancam keutuhan bangsa," kata Nyarwi.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018