Baturube, Sulteng (ANTARA News) - Tim SAR menemukan enam lagi jenazah korban banjir dan tanah longsor di Kabupaten Morowali, Sulteng, setelah melakukan pencarian di lokasi-lokasi longsor di sejumlah desa yang terpisah sejak Senin pagi hingga sore. Wartawan ANTARA News dari Baturube (ibukota kecamatan Bungku Utara), salah satu dari empat kecamatan di Morowali yang dilanda bencana itu, melaporkan bahwa keenam jenazah itu ditemukan di Kecamatan Bungku Utara. Jenazah-jenazah itu diidentifikasi sebagai Suharan (28) dan Tika (3), keduanya ibu dan anaknya ditemukan di Desa Ueruru. Kemudian Sunarto (56) di Desa Boba, Momen (79) di Desa Tamboro Bone, satu jenazah anak usia sekitar lima tahun yang belum teridentifikasi di Desa Taronggo, dan Wingke (22) warga desa Ueruru. Jenazah Suharan dan Tika yang sudah membusuk ditemukan tertimbun lumpur pada kedalaman sekitar empat meter dan terjepit pohon besar yang tumbang akibat tanah longsor. Keduanya sudah dikebumikan di desanya hari ini juga. Sementara jenazah anak usia lima tahun yang diketemukan di desa Taronggo dan tidak dikenali oleh penduduk setempat, sudah dimakamkan di sekitar desa tersebut. Anak ini diduga penduduk desa lain yang hanyut terbawa banjir. Sedangkan Wingke merupakan salah satu dari belasan warga desa Ueruru yang mengalami luka berat akibat tertimpa tanah longsor. Ia meninggal dunia pada Senin pagi dan sudah dikebumikan di Baturube. Dengan ditemukannya enam jenazah tersebut, total korban tewas akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Kabupaten Morowali yang tercatat di Posko SAR di Baturube hingga Senin sore sudah mencapai 50 orang. Menurut Komandan Korem 132/Tadulako (Wilayah Sulteng) Kolonel Arm AAG Suardhana yang sudah empat hari berada di Baturube memimpin operasi pencarian korban, angka korban meninggal dunia dan hilang akibat bencana itu setiap saat terus bergerak, sebab upaya pencarian oleh tim SAR sedang berlangsung di semua kawasan bencana. "Bisa jadi jumlah korban meninggal terus bertambah dan yang hilang semakin berkurang," kata dia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007