Purwokerto (ANTARA News) - Belasan kereta api lintas selatan Jawa mengalami keterlambatan akibat miringnya "pelat andas" di BH 1751 antara Stasiun Soka dan Stasiun Kebumen, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.

"Pelat andas merupakan tumpuan tubuh `baan` atau badan jalan di jembatan atau bangunan hikmat (BH). Pelat andas memang bisa bergerak ke kanan maupun ke kiri tetapi dalam pemasangannya harus simetris," jelas Ixfan di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan kejadian pelat andas miring BH 1751, KM?449+8/9, tersebut pertama kali diketahui pengawas Satuan Kerja PT Wijaya Karya -selaku pelaksana proyek pembangunan jalur rel ganda koridor Kroya-Kutoarjo- dan selanjutnya dilaporkan kepada petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Kebumen pada Selasa (22/5), pukul 00.38 WIB.

Berdasarkan laporan tersebut, kata dia, PPKA Stasiun Kebumen segera melaporkannya ke Pusat Pengendali Operasi Kereta Api (Pusdalopka) yang diteruskan ke Kepala Resor Jalan Rel 5.15 Kebumen.

Terkait dengan kejadian tersebut, tim Resor Jalan Rel 5.15 Kebumen segera mendatangi lokasi dan mengamankan jalur agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Saat diperiksa oleh petugas, garis putih pada pelat andas itu tidak simetris sehingga muncul dugaan tubuh `baan` bergeser. Oleh karena itu, perjalanan KA untuk sementara dihentikan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kondisi yang berbahaya," katanya.

Ixfan mengatakan selama dilakukan perbaikan terhadap pelat andas, petugas memasang Semboyan 3 yang berarti tidak boleh dilalui kereta api.

Menurut dia, perbaikan terhadap pelat andas tersebut selesai pada pukul 04.40 WIB dengan kecepatan KA saat melintas di lokasi dibatasi maksimum 5 kilometer per jam.

Akibat kejadian tersebut, kata dia, belasan perjalanan kereta api dari arah Purwokerto menuju Surabaya dan sebaliknya, maupun dari arah Bandung menuju Surabaya dan sebaliknya mengalami kelambatan.

"Kereta api yang mengalami kelambatan terdiri atas KA 182 Kahuripan relasi Kiaracondong-Blitar tertahan di Stasiun Soka selama 223 menit, KA 124 Sawunggalih relasi Pasarsenen-Kutoarjo di Stasiun Sruweng selama 212 menit, KA 82 Lodaya relasi Bandung-Solobalapan di Stasiun Karanganyar selama 206 menit, KA 120 Senja Utama Yogyakarta relasi Pasarsenen-Yogyakarta di Stasiun Karanganyar selama 194 menit," katanya.

Selanjutnya, kata dia, KA 50 Turangga relasi Bandung-Surabayagubeng di Stasiun Gombong mengalami kelambatan selama 171 menit, KA 8 Argolawu di Stasiun Gombong selama 137 menit, KA 91 Malabar relasi Malang-Kediri-Bandung di Stasiun Kebumen selama 203 menit, KA 111 Mutiara Selatan relasi Surabayagubeng-Bandung di Stasiun Wonosari selama 175 menit.

Selain itu, KA 204 Kutojaya Selatan relasi Kiaracondong-Kutoarjo di Stasiun Tambak selama 70 menit, KA 152 Bogowonto relasi Pasarsenen-Lempuyangan di Stasiun Sumpiuh selama 48 menit, KA 116 Senja Utama Solo relasi Pasarsenen-Solobalapan di Stasiun Kemranjen selama 53 menit, dan KA 186 Progo relasi Pasarsenen-Lempuyangan di Stasiun Kroya selama 23 menit.

Ixfan mengatakan hingga Selasa (22/5) siang, kelambatan masih terjadi akibat efek domino kejadian pelat andas miring di antaranya dialami KA 151 Bogowonto relasi Lempuyangan-Pasarsenen yang baru diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan pada pukul 10.44 WIB atau lambat 104 menit karena harus menunggu kedatangan rangkaian dari arah Pasarsenen.

Selain itu, KA 7 Argolawu relasi Solobalapan-Gambir yang baru diberangkatkan dari Stasiun Solobalapan pada pukul 10.45 WIB atau lambat 165 menit karena harus menunggu kedatangan rangkaian dari arah Gambir.

"Kami atas nama manajemen PT KAI Daop 5 Purwokerto menyampaikan permohonan maaf atas kelambatan ini dan kami akan tetap berupaya memberikan pelayanan terbaik," katanya.

Baca juga: Sejumlah kereta terlambat akibat jalur Ngawi lumpuh

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018