"Milad ke-130 Istana Maimoon diharapkan sebagai momentum perubahan bagi Istana Maimoon untuk menunjukkan kejayaan budaya Melayu dan mendukung penuh kapariwisataan Kota Medan, Sumut, dan Indonesia," kata Ketua Pembina Yayasan Sultan Ma`moen Al Rasyid HTM Ichsan Al-Rasjid di Medan, Senin.
Menurut cucu Sultan Ma`moen Al Rasyid itu, persiapan untuk perayaan dengan berbagai kegiatan itu sudah dilakukan bekerja sama dengan berbagai pihak, dari pemerintah, Asosiasi Perusahaan Penyelenggara dan Pelaksana Acara (Appara) Indonesia, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, sampai Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumut.
"Acara yang sarat dengan budaya dan seni Melayu itu direncanakan akan dibuka Presiden Joko Widodo," kata Ichsan.
Ketua Umum Yayasan Sultan Mai`moon Al Rasyid (Yasmar) Reizan Ivansyah menyebutkan, yayasan berkeinginan menjadikan Milad Istana Maimoon masuk kalender pariwisata Kota Medan, bahkan Indonesia.
"Selama ini milad Istana Maimoon terus dilakukan, tetapi kali ini benar-benar dilakukan sebaik-baiknya dan semeriah mungkin karena diharapkan ke depannya acara itu bisa menjadi kalender pariwisata Kota Medan, Sumut dan bahkan nasional," kata Reizan.
Dia menyebut Istana Maimoon lambang budaya Melayu yang didirikan pada 1888 yang perlu terus dipromosikan demi mengenalkan kebudayaan Melayu
"Di acara milad itu akan diundang sejumlah negara lain yang juga memiliki kerajaan Melayu seperti Malaysia dan untuk itu perlu kerja sama dengan Asita dan PHRI untuk membuat paket wisata di acara Milad ke-130 Istana Maimoon tersebut," kata dia.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018
