Jakarta (ANTARA News) - Empat anak mantan presiden RI, yakni Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, Ilham Habibie dan Yenny Wahid, mengenang bersama keadaan 20 tahun lalu saat terjadi reformasi.

"Kami memiliki keuntungan memotret orang tua yang memimpin dan memiliki andil serta peran penting menggagas reformasi," kata Putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Yudhoyono dalam acara "Memperingati 20 Tahun Reformasi" di Jakarta, Senin.

Selain memiliki kesamaan sebagai anak mantan orang nomor satu di Indonesia, Agus mengatakan mereka berkontribusi secara positif untuk masyarakat dan negara dengan jalur mengabdi masing-masing.

Reformasi yang dikenal mengubah Indonesia selamanya itu, dinilainya dapat menjadi pengingat untuk mengenang dan mengambil pelajaran berharga oleh generasi selanjutnya.

Pada 1998 saat terjadi reformasi, Agus mengaku masih tingkat dua Akademi Militer dan melihat apa yang terjadi di Jakarta melalui televisi.

"Saat melihat kami tahan napas. Terjadi perubahan fundamental yang mengubah ABRI, yang kini dikenal TNI. TNI melepas fungsi sosial politiknya," kenang dia.

Dalam kesempatan tersebut, Putri Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani mengenang saat terjadi reformasi dirinya akan menikah dan sempat dihalang-halangi sehingga membuatnya susah.

Namun, sembari berkelakar, ia mengatakan waktu itu memprotes agar masalah pribadi untuk menikah dipisahkan dengan masalah politik.

"Kita berkumpul bukan saling menyalahkan dan mengingat duka 20 tahun lalu," ucap Puan.

Baca juga: Survei menunjukkan Indonesia setelah reformasi semakin baik

Baca juga: TB Hasanuddin menyebut BJ Habibie sebagai pendobrak reformasi

 

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018