Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Maret 2018 naik sebesar 0,43 persen dibanding Februari 2018, dari sebelumnya Rp51.378 per hari menjadi Rp51.598 per hari.

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan bahwa kenaikan upah nominal harian buruh tani tersebut juga diikuti dengan naiknya upah riil sebesar 0,31 persen, dari sebelumnya Rp37.486 per hari menjadi Rp37.602 per hari.

"Upah nominal buruh tani mengalami kenaikan, ini adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan," kata Suhariyanto.

Suhariyanto menjelaskan, sementara untuk upah riil buruh atau pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan atau upah yang diterima buruh dan pekerja. Upah riil adalah perbandingan antara upah nominal dengan indeks konsumsi rumah tangga.

Sementara itu, BPS juga mencatat untuk upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada Maret 2018 naik 0,29 persen dibanding upah Februari 2018, yaitu dari Rp85.632 menjadi Rp85.880 per hari. Sedangkan upah riil mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen dari Rp64.716 menjadi Rp64.776 per hari.

Upah nominal buruh potong rambut wanita per kepala dengan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 0,70 persen, yaitu dari Rp26.543 menjadi Rp26.729 per kepala.

Sementara upah riil Maret 2018 dibanding Februari 2018 naik sebesar 0,50 persen, yaitu dari Rp20.060 menjadi Rp20.160 per kepala.

Rata-rata upah nominal Maret 2018 dibanding Februari 2018 mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen, yaitu dari Rp390.853 menjadi Rp392.103 per bulan.

Upah riil pada bulan yang sama naik sebesar 0,12 persen, yaitu dari Rp295.384 per bulan menjadi Rp295.748 per bulan.
 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018