Mestinya jauh lebih baik, dan sekarang menjadi pelajaran."
Jakarta (ANTARA News) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk resmi menambah seorang direksi baru dengan kedudukan Direktur Quality, Safety, Health and Environment (QSHE) dijabat Wahyu Utama Putra yang bertugas utama untuk menghadapi kemungkinan kecelakaan kerja.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Waskita, Jakarta, Jumat (6/4), mantan Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq menyampaikan permohonan maafnya atas delapan kasus kecelakaan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir pada proyek yang dikerjakan pihaknya.

"Makanya, di dalam struktur BOD yang baru ada direktur, ini bukan tingkat unit satuan kerja, tetapi direktur yang khusus menangani masalah QHSE," kata Choliq, berkaitan dengan perombakan dan penambahan anggota dewan direksi (Board of Director/BOD) Waskita Karya.

Wahyu Utama Putra sebelumnya menjabat sebagai General Manager QHSE di PT Adhi Karya (Persero).

Baca juga: Waskita Karya bagikan dividen Rp776,34 miliar

Choliq menyebutkan jabatan setingkat direktur yang menangani khusus kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tersebut belum ada pada struktur organisasi kontraktor lainnya di Indonesia.

Menurut Choliq, sejumlah kecelakaan proyek yang terjadi selama Agustus 2017 sampai Maret 2018 cukup fenomenal sehingga perlu ada pembaruan BOD.

Dari total 16 kecelakaan yang terjadi di seluruh Indonesia selama delapan bulan terakhir, delapan kecelakaan di antaranya terjadi pada proyek yang ditangani oleh Waskita Karya. Setidaknya ada tujuh kecelakaan kerja dan satu kecelakaan konstruksi yang dialami Waskita Karya.

Baca juga: Waskita hindari pemasangan ginder jalan layang pada malam hari

Penunjukkan Wahyu Utama Putra sebagai Direktur QSHE Waskita Karya dilakukan Kementerian BUMN sebagai rekomendasi dari evaluasi Komite Kesalamatan Konstruksi yang dibentuk Kementerian PUPR.

"Pak Wahyu sebelumnya Kepala QSHE di Adhi Karya. Mestinya jauh lebih baik, dan sekarang menjadi pelajaran," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang.

RUPST memutuskan perombakan susunan direksi. Choliq yang sudah menjabat Direktur Utama Waskita Karya sejak 2008 digantikan I Gusti Ngurah Putra, yang sebelumnya adalah Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero).

Baca juga: Rini Soemarno akan rombak PT Waskita Karya (Persero)

Baca juga: Kementerian BUMN benahi manajemen Waskita Karya, susul insiden beruntun


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018