Bandung (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat di Jawa Barat tenang dan tetap menjaga kondusifitas dalam menyikapi persoalan puisi Sukmawati.

"Pandangan MUI, mengharapkan situasi yang kondusifitas terjaga betul apabila ada hal-hal yang ada yang mengganggu akibat kurang komunikasi, maka selesaikan dengan komunikasi," ujar Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei di kantor MUI Jabar, Jumat.

Rahmat mengatakan, permasalahan tersebut telah ditangani oleh MUI pusat. Sebagai perwakilan di daerah, MUI Jabar bertugas sebagai penjaga persaudaraan dan kebhinekaan antar umat beragama.

Untuk itu, ia meminta seluruh warga tetap tenang dan tidak tersulut emosi yang justru dikhawatirkan dapat memicu perpecahan.

"Dosanya antara dia dengan Allah, jangan sampai kita menghakimi di luar batasan agama. Mari kita jaga kondusivitas Jabar yang sudah kondusif ini, sesuai dengan keinginan kita bersama," katanya.

Menyinggung soal adanya masyarakat Jabar yang ikut aksi unjuk rasa di Jakarta, ia tidak mempermasalahkannya. Pasalnya mengikuti aksi dilindungi oleh undang-undang.

Namun ia menitip pesan kepada masyarakat Jabar yang ada di Jakarta, untuk menjaga diri dan tidak melakukan hal yang dapat merugikan diri sendiri.

"Kalau demo karena dilindungi undang-undang, tapi jangan jadi pemudaratan yang besar. Karena masalah ini sudah ditangani," katanya.

Menurut dia, ada hal yang lebih penting untuk saat ini diperjuangkan yakni persaudaraan dan kebersamaan. Terlebih saat ini memasuki tahun politik yang masing-masing kelompok memiliki pandangan berbeda.

"Masing-masing mempunyai pandangan, punya ketidakpuasan, itu silakan. MUI akan lebih mendahulukan kemaslahatan umat, untuk pesan perdamaian. Hal yang seperti itu kita selesaikan dengan damai," katanya.

Baca juga: Jalan Merdeka Timur lumpuh karena unjuk rasa

Baca juga: Pendemo Sukmawati ingin temui Kabareskrim

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018