Banjarbaru (ANTARA News, 27/2 (Antara) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan siap melepasliarkan tiga ekor elang yang menjadi penghuni sementara kandang di Seksi Korservasi Wilayah (SKW) 2 Banjarbaru.

"Rencananya, pelepasliaran tiga ekor elang yakni elang bondol dan elang brontok, akan dilakukan minggu pertama bulan Maret," ujar Kepala BKSDA Kalsel Mahrus Aryadi di Banjarbaru, Selasa.

Ia mengatakan, tiga ekor elang yang siap dilepasliarkan terdiri dari dua ekor elang bondol dan satu ekor elang brontok yang sudah lebih dari enam bulan berada di kandang sementara kantor SKW 2.

Disebutkan, lokasi yang dipilih untuk pelepasliaran burung itu adalah kawasan Pulau Bakut di Kabupaten Barito Kuala, Kalsel karena dinilai cocok menjadi titik pengembalian ke habitatnya.

"Pelepasliaran dilakukan dengan cara melepaskan ketiga elang di atas kawasan Pulau Bakut dan diawasi tim selama satu bulan, jika tidak ada lagi di kawasan itu berarti sudah kembali ke alam," ucapnya.

Menurut dia, pengembalian burung itu ke habitatnya selain bertujuan sebagai pelestarian satwa yang dilindungi juga untuk menyambung rantai makanan dan ekosistem sekitarnya.

Dijelaskan, setiap makhluk diciptakan memiliki manfaat bagi lingkungan sekitar termasuk sebagai rantai makanan yang harus dijaga dan dilestarikan sehingga ekosistem tidak terganggu.

"Burung elang yang dilepasliarkan merupakan satwa dilindungi dan menjadi bagian dari rantai makanan yang harus dijaga dan dilestarikan agar ekosistem tetap terpelihara," ujarnya.

Ditambahkan Kepala SKW Banjarbaru M Ridwan Effendi, kandang yang dihuni satwa dilindungi bersifat sementara dan jika satwanya memenuhi syarat maka segera dilepasliarkan.

"Satwa yang ditampung disini hanya sementara. Jika kondisinya sudah sehat dan bisa dikembalikan ke alam maka segera dilepasliarkan sehingga populasi tetap terjaga," kata dia.

Ditambahkan, khusus untuk dua jenis burung yang akan dilepasliarkan, masih belum diketahui jumlah populasinya di Kalsel karena sifat burung cenderung migrasi atau pindah ke tempat lain.

"Kami belum mengetahui pasti jumlah populasinya karena sifat burung yang cenderung bermigrasi. Namun secara kuantitatif banyak tetapi kualitasnya belum bisa dipastikan," katanya.

(Baca juga: Seekor elang dilepas di Hutan Raya Bunder)

(Baca juga: BKSDA Kalbar lepas liarkan seekor kelempiau dan dua elang)

Pewarta: Yose Rizal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018