Agar petani dapat menikmati keuntungan yang wajar pada saat panen raya."
Bogor (ANTARA News) -  Institut Pertanian Bogor (IPB) merekomendasikan kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk mengimbangi impor beras yang dilakukan saat ini agar harga jual petani tidak jatuh.

"Kebijakan impor harus diimbangi dengan kenaikan HPP, karena saat ini petani sedang menikmati harga beras Rp5.000 per kg," kata Direktur Kajian Strategis Kebijakan Pertanian (KSKP) IPB, Prof Dodik Ridho Nurrochmat dalam jumpa media di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

Dodik mengatakan saat ini publik tengah dihadapkan pada pro dan kontra impor beras serta sengkarutnya data perberasan nasional. Hal ini ditanggarai di tingkat petani akan ada panen raya dalam waktu dekat.

Menurutnya persoalan beras tidak hanya masalah presfektif tunggal, menyangkut berbagai dimensi, kompleksitas dan kait mengkait, salah satunya akurasi data pertanian khususnya perberasan.

"Agar tidak terjadi perdebatan berlanjut dan tidak berujung, IPB memberikan rekomendasi strategi jangka pendek, srategi jangka menengah, dan strategi jangka panjang, terkait perberasaan nasional," kata Dodik.

Untuk strategi jangka pendek IPB merekomendasikan agar impor beras dilakukan segera oleh Bulog secara terukur untuk menjamin ketersediaan stok beras nasional.

Strategi berikutnya pemerintah harus menaikan HPP dengan menggunakan biaya yang diperoleh Bulog dari keuntungan selisih harga beras impor dan harga beras domestik (subsidi silang harga beras).

Kenaikan HPP ini untuk menjamin tidak terjadi penurunan harga beras secara dratis yang merugikan petani. Langkah efektif jika dan hanya jika impor dilakukan oleh Bulog dan semata-mata ditujukan hanya untuk menjaga ketersediaan stok beras.

"Agar petani dapat menikmati keuntungan yang wajar pada saat panen raya," kata Dodik.

Menurut Dody kenaikan HPP tersebut seharusnya di atas harga pasar. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015, HPP sebesar Rp3.700 per kg gabah kering panen.

Sementara itu, saat ini petani sedang menikmati harga jual gabah kering panen Rp5.000 sampai dengan Rp5.500 per kg.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018